Dark/Light Mode

Tak Hanya Rusak Mesin, Penggunaan BBM Ron Rendah Juga Ganggu Pernapasan

Rabu, 25 November 2020 08:45 WIB
Polusi udara dari kendaraan/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Polusi udara dari kendaraan/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Menurut Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Premium bisa memicu penyakit mematikan seperti kanker. Berdasar riset KPPB bersama Universitas Indonesia (UI), rata-rata air seni masyarakat Jakarta, yang banyak menggunakan Premium, mengandung polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) 2.200 mg kreatinin. Angka tersebut, kata Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin, sangat tinggi. Sebab, standar World Health Organization (WHO) hanya memperbolehkan 500 mg kreatinin.

Selain itu, di dalam urine juga ditemukan benzene yang juga sangat tinggi. Yaitu 8,9 mg. Angka tersebut jauh di atas standar WHO, yaitu maksimal hanya boleh 0,3 mg kreatinin. Dari temuan KPPB, PAH dan benzene pada urine masyarakat Jakarta tersebut berasal dari pencemaran hidrokarbon kendaraan bermotor. Jadi sangat wajar jika angka penderita kanker di Jakarta tinggi dan terus meningkat.

Baca juga : MU Vs Istanbul Basaksehir, Luapan Dendam Bruno Fernandes

Tak hanya kanker, ada penyakit lain yang tak kalah berbahaya yang disebabkan banyaknya menggunakan BBM ron rendah. Sebab, selain karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran BBM ron rendah, ada juga nitrogen dioksida memicu penyakit paru-paru.

Temuan lain, bahaya BBM beroktan rendah seperti Premium akan mencemari lingkungan, yang pada ujungnya akan berdampak pula pada kesehatan manusia. Seperti mengganggu saluran pernapasan. Apalagi di jalanan yang padat kendaraan. Yang punya risiko asma bisa lebih memicu asma, sampai jangka panjang adalah kanker paru-paru.

Baca juga : Doni: Masyarakat Jangan Takut Pelacakan Kontak

Karena itu, langkah pemerintah bersama Pertamina mendorong penggunaan bahan bakar ron tinggi, seperti Pertamax, sangat bagus untuk mengurangi dampak buruk polusi. Karena itu, Program Langit Biru perlu terus diperluas hingga ke daerah-daerah. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.