Dark/Light Mode

Dapat Nilai 85

KPK Kegirangan

Rabu, 27 Januari 2021 07:00 WIB
Ilustrasi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: Tedy O.Kroen/RM)
Ilustrasi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: Tedy O.Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelan tapi pasti, kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pulih lagi. Dalam survei terbaru yang dilakukan KedaiKOPI, lembaga yang dipimpin Komjen Firli Bahuri ini mendapat nilai 85 dari masyarakat. Merespons hal itu, tentu saja KPK kegirangan.

Setahun kemarin, kepercayaan publik terhadap kinerja KPK berada di titik nadir. Hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga menyebutkan, kepercayaan publik terhadap KPK anjlok.

Di awal tahun ini, persepsi itu perlahan berbalik. KPK yang berhasil menangkap 2 menteri: Edhy Prabowo dan Juliari Batubara, ikut mendongkrak penilaian publik.

“Persepsi masyarakat mengatakan semakin banyak OTT (operasi tangkap tangan) yang dilakukan KPK, semakin efektif kinerja yang KPK lakukan,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, kemarin.

Baca juga : PSI Ketauan Belangnya

Dalam survei itu, masyarakat menganggap strategi represif adalah pilar pemberantasan korupsi yang efektif. Strategi ini mendapat penilaian 84,3 persen dibandingkan strategi lainnya, seperti strategi edukasi yang mendapat 68,8 persen, dan strategi sistem perbaikan 72-77,9 persen.

Selain kepercayaan yang tinggi, KPK juga mendapatkan apresiasi dalam urusan transparansi. KPK menempati urutan pertama yang paling banyak disebut masyarakat dengan penilaian 19,7 persen. TNI berada di peringkat kedua dengan 7,1 persen, dan presiden berada di urutan 7, setara dengan MPR dengan persentase 0.9 persen.

Kepercayaan dan apresiasi tinggi kepada KPK juga diiringi harapan yang tinggi pula. Sebanyak 11 persen masyarakat berharap KPK lebih tegas, 10,4 persen ingin hukuman lebih berat dan meningkatkan kinerjanya sebesar 9,5 persen.

“Publik memiliki harapan yang tinggi kepada KPK, namun KPK jangan menjadikan itu sebuah beban, karena di sisi lain, publik pun juga sangat mendukung langkah KPK dan akan selalu berada di belakang KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia,” tandas Kunto.

Baca juga : Hati-hati Sisa Anggaran

Menanggapi survei itu, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri tak menutupi kegirangannya. Menurutnya, kepercayaan masyarakat merupakan modal besar dalam upaya membebaskan negeri ini dari praktik korupsi. Namun, dia tak mau gegabah.

Hasil survei itu dijadikannya sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik. “Hasil survei tersebut sebagai cerminan ekspektasi publik kepada KPK, dan ini tentu menjadi motivasi untuk kami terus bekerja sebaik mungkin,” katanya lewat pesan singkat kepada wartawan, kemarin.

Ali mengatakan, hasil survei ini merupakan cerminan atas harapan masyarakat Indonesia terhadap KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Upaya memberantas korupsi tidak terlepas dari peran serta masyarakat.

Untuk itu, KPK selalu mendengar setiap masukan maupun kritik dari masyarakat mengenai kerja-kerja pemberantasan korupsi. “KPK selalu terbuka atas masukan dan kritikan dari masyarakat,” tuturnya.

Baca juga : Inter Milan Vs Napoli, Momen Kebangkitan

Namun sikap berbeda disampaikan warga dunia maya. Banyak netizen yang nggak percaya, kalau rakyat kini makin percaya dengan KPK.

“Di Indonesia semua masalah strategi exit-nya survei,” timpal @GantengKampret.

Senada, akun @Muslim_AntiPKI juga mengeritik. “Survei orang waras: KPK enggak bisa kerja karena enggak mampu menangkap Harun Mesiku,” tulisnya. “Yang disurvei siapa?” timpal akun @BoySa76638740. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.