Dark/Light Mode

Eks Atlet Dayung Bantah Mau Jual Medali Emas

Saya Tak Mau Dituduh Mengemis Ke Negara

Jumat, 19 Februari 2021 07:28 WIB
Mantan atlet dayung nasional Leni Haini (Foto: Istimewa)
Mantan atlet dayung nasional Leni Haini (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Danau Sipin yang sebelumnya kotor, bau, dan penuh dengan enceng gondok jadi bersih. Melihat ini, Pemprov Jambi tersentuh. Hingga ia bersama suami diangkat menjadi tenaga honorer di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. "Gajinya Rp 1,8 juta per bulan. Dari situ lah kami membiayai kebutuhan sekolah," ungkapnya.

Leni mengaku mendirikan sekolah untuk paket B, paket C, dan Paud. Dananya diperoleh dari Bank Sampah yang dikelola dan gaji honornya. Pintu rezekinya pun semakin terbuka.

Nasabah Bank Sampahnya terus meningkat, dari 20 orang menjadi 300 kepala keluarga. "Dari sinilah kami juga buat UMKM," cerita Leni.

Baca juga : Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Tahap Satu Sudah Mencapai 95 Persen

Rezekinya terus lancar. Di 2017, ia dihadiahi rumah oleh murid-muridnya dari Malaysia. Anak-anak dari negeri jiran itu datang ke tempatnya. Lalu dilatih dayung. "Alhamdulillah, setelah mereka pulang, lalu ikut kejuaraan dan menang. Kemudian dibangunlah rumah," tuturnya.

Dengan kondisi ekonomi saat ini, apa cukup untuk membiayai pengobatan Habibah? "Cukup nggak cukup, Mas," ujar Leni.

Ia membenarkan sempat ditelepon Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, sekitar 3 malam lalu. Setelah kabar dirinya mau menjual medali viral. "Beliau nanya kabar anak saya. Saya jawab, alhamdulillah Bibah sudah bisa jalan," kata Leni, mengulangi percakapannya.

Baca juga : Catat Ya, Sampah Medis Tidak Boleh Dibuang Sembarangan

Meskipun kesal diramaikan berita mau menjual medali, namun Leni belum berniat membawa kasus itu ke ranah hukum. Ia hanya berharap kejadian ini tak terulang lagi. "Kalau mereka mau angkat, jangan angkat berita yang begitu. Angkatlah sekolah dan karya-karya kami," pintanya.

Setelah ditelepon Gatot, ia mengaku dihubungi pihak BPJS Kesehatan. Leni sempat berpikir, pihak BPJS mau menagih tunggakannya. "Alhamdulilah, ternyata saya diberitahu menjadi penerima manfaat BPJS KIS sejak 2019. Tapi, selama ini kami tidak tahu," ucapnya, bersyukur.

Gatot membenarkan sempat menelepon Leni. Meskipun, Leni menyebut kabar dirinya mau menjual medali untuk pengobatan anaknya itu hoaks, Gatot tetap akan membantu Leni. Sebab, penyakit putri Leni masih pengobatan. "Masih tetap dilanjutkan, seandainya membutuhkan," kata Gatot, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.