Dark/Light Mode

Rachland Tak Bermaksud Menghina

Putri Gus Dur Anggap Khilaf

Minggu, 21 Februari 2021 06:30 WIB
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik. (Foto: Istimewa/Detik)
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik. (Foto: Istimewa/Detik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik disorot warganet setelah mencuit soal makam Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dibangun dengan uang negara. Sadar omongannya banyak disalahartikan, dia langsung minta maaf. Putri Gus Dur, Alissa Wahid pun memaafkan dan menganggap Rachland khilaf.

Omongan Rachland yang menyinggung fasilitas makam Gus Dur ini bermula dari banyaknya warganet yang mempersoalkan biaya pembangunan Museum & Galeri SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur, sebesar Rp 9 miliar yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Jawa Timur. Agar berita ini tidak semakin liar, Rachland buru-buru menjelaskan.

Menurutnya, tidak ada yang salah dengan adanya Museum Kepresidenan. Sebab hal itu merupakan jejak ingatan sejarah, dan bisa menjadi rujukan standar pencapaian sebuah bangsa. Terlebih lagi bisa sebagai obyek wisata bagi pendapatan daerah.

Baca juga : Tutup Usia, Mantan Menbudpar Presiden Gus Dur, I Gede Ardhika

“Kita punya Museum Bung Karno dan Amerika Serikat punya museum dari presiden-presidennya,” kata Rachland di akun Twitternya @RachlanNashidik.

Cuitan itu ditimpali oleh seorang warganet yang mengaku tidak masalah apabila pembiayaan dilakukan menggunakan dana pribadi. “Yang bikin prihatin dan Tuhan tidak suka kok teganya di masa krisis pandemi ini ada yang ngemis anggaran hanya demi museum keluarga,” ujar akun @EAndalusy.

Rachland kemudian membalasnya dengan beberapa poin. Dia menegaskan, Museum & Galeri SBY-Ani di Pacitan bukan milik keluarga. Selain itu, pendanaan yang dipakai membangun museum tersebut juga tidak seluruhnya berasal dari APBD Pemprov Jatim.

Baca juga : Pengadilan Temukan Bukti Rencana Penyerangan Capitol

“Pertama, bukan museum keluarga. Kedua, inisiatif pendanaan datang dari Pemprov itu juga cuma sebagian. Terbesar berasal dari sumbangan dan partisipasi warga,” terang mantan anggota DPR itu.

Kemudian dia menyinggung keberadaan makam almarhum Gus Dur yang menurutnya juga dibiayai dengan kas negara. “Ketiga, sebagai pembanding, Anda tahu makam Presiden Gus Dur dibangun negara?” tandasnya, sembari menyematkan tautan berita.

Nah, dari pertanyaan itu muncul-lah putri Gusdur dengan akun @alissawahid. Dia membantah, makam ayahnya di Kompleks Pesantren Tebuireng dibiayai oleh negara. “Bang @RachlanNashidik, makam Gus Dur sampai saat ini dibiayai oleh keluarga Ciganjur, termasuk prasasti. PP Tebuireng pun hormati ini,” terangnya, Sabtu (20/2).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.