Dark/Light Mode

Gubernur Sulsel Diciduk KPK

Tokoh Anti Korupsi Juga Doyan Korupsi

Minggu, 28 Februari 2021 06:40 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (kiri) mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Minggu (28/2/2021) dini hari. (Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto)
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (kiri) mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Minggu (28/2/2021) dini hari. (Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto)

 Sebelumnya 
Sebelum terjun ke dunia politik, Nurdin lebih dulu dikenal sebagai akademisi. Gelar akademisnya cukup mentereng. Lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, pria kelahiran Parepare 58 tahun silam ini kemudian menempuh pendidikan S2 dan S3 di Universitas Agriculture Kyushu, Jepang.

Di dunia politik, karier Nurdin terbilang moncer. 2008, ia mencalonkan diri sebagai bupati Bantaeng, Sulsel. Keahliannya di bidang pertanian, mampu mengoptimalkan potensi Bantaeng. Ia pun berhasil menjabat bupati selama dua periode.

Sukses di tingkat kabupaten, Nurdin lalu naik kelas dengan terpilih sebagai Gubernur Sulsel di Pilkada 2018. Ia maju bersama Andi Sudirman Sulaiman dengan menggunakan kendaraan PDIP, PKS, dan PAN.

Baca juga : Ketua KPK: Itu Seharusnya Dijadikan Amanah...

Saat dilantik jadi Gubernur pada 2018, Nurdin menjadi gubernur pertama yang bergelar profesor. Pada 2020, kekayaannya tercatat sebanyak Rp 51 miliar yang didominasi tanah dan bangunan sebesar Rp 49 miliar.

Kiprahnya sebagai kepala daerah mengundang decak kagum. Sederet penghargaan pernah diraihnya. Pada 2015 misalnya, Nurdin menerima penghargaan sebagai Tokoh Perubahan dari surat kabar Republika bersama tiga pejabat daerah lainnya. Setahun kemudian, ia menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama Bidang Koperasi dan UKM dari Presiden Jokowi. Nurdin juga mendapat penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award. Ini jelas bukan penghargaan kaleng-kaleng. Teranyar, dia mendapat gelar 10 kepala daerah teladan dari Tempo dan Good Governance Award 2020.

PDIP sebagai partai pengusung kaget bukan main. Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, selama ini Nurdin dikenal sebagai sosok yang baik. Namun, karena sistem, ia kemudian terpeleset.

Baca juga : Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Juga Terima Fee Proyek Dari Kontraktor Lain, Totalnya Rp 5,4 Miliar

“OTT ini menyentak kita semua, karena Prof Nurdin dibesarkan dalam tradisi kampus, yang biasanya memiliki pedal rem lebih mempan,” kata Hendrawan, Sabtu (27/2).

Kata dia, belantara sistem yang ada di sekitar kita, membuat orang-orang yang dikenal baik pun bisa terpeleset. Menurut dia, ada yang salah dalam sistem dan harus dikoreksi secara sungguh-sungguh.

Hendrawan mengatakan, partainya akan terus mengikuti perkembangan yang terjadi. Dia meminta semua pihak bersabar menunggu proses di KPK. “Kita ikuti dengan sabar dan cermat,” tuturnya.

Baca juga : KPK Tetapkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Tersangka Kasus Korupsi...

Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Aryad ikutan kaget. Dia bilang, sampai saat ini pihaknya belum membahas berbagai kemungkinan khususnya terkait menyiapkan nama untuk pengganti Gubernur Sulsel. “Kita memprioritaskan untuk mengawal proses hukum agar berjalan dengan baik,” kata Amri, di Makassar, Sabtu (27/2).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.