Dark/Light Mode

Kata Fadjroel, Reshuffle Cuma Mendikbud Dan Menteri Investasi

32 Menteri Bisa Tidur Pulas Nih

Minggu, 25 April 2021 07:20 WIB
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. (Foto: Istimewa)
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Soal posisi Nadiem Makarim yang tengah digoyang sebagai Mendikbud, Putra pasang badan. Menurut anggota Komisi X DPR itu, selama bermitra 1,5 tahun dengan Nadiem, tak ada masalah. “Nyambung-nyambung saja. Dan apa yang dilakukannya itu sangat masuk akal dan sesuai dengan Nawacita,” katanya.

Hanya saja, dia mengakui, Kemendikbud kerap melakukan langkah kontroversi. Menurutnya, hal itu disebabkan jajarannya yang tak mampu melakukan komunikasi politik. “Ini yang selalu saya ingatkan kepada menteri agar birokrasinya betul-betul disolidkan,” kilahnya.

Baca juga : Ustaz Yusuf Mansur: Bismillah, Mas Bahlil Menteri Investasi, Mas Witjaksono Menteri UKM

Soal leletnya pengumuman reshuffle, politisi PPP Achmad Baidowi menilai, bukan karena adanya tarik-menarik.

“Kalau dilihat dari kementerian yang belakangan ramai dibicarakan terkait dengan isu reshuffle, itu kan sebenarnya yang menterinya tidak berasal dari partai politik. Kalau menterinya dari partai politik, bolehlah ada kecurigaan tarik menarik untuk kepentingan politik,” ujarnya.

Baca juga : Menteri Nadiem Pastikan Pancasila Dan Bahasa Indonesia Jadi Mata Kuliah Wajib

Menurutnya, persoalan utama isu reshuffle maupun nomenklatur Kementerian Investasi lebih kepada masalah teknis. Di antaranya, penyiapan struktur baru jika memang perubahan di tubuh kabinet akan direalisasikan.

Namun, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi tak yakin Jokowi hanya ingin mengotak-atik dua pos Menteri, Kemendikbud Ristek dan Kementerian Investasi.

Baca juga : Menteri Dagdigdug

Burhan memprediksi, reshuffle kali ini akan digunakan Jokowi untuk bongkar-pasang banyak kementerian. “Karena, semakin dekat dengan 2024, tentu makin sulit buat kabinet baru, anggota menteri baru hasil reshuffle, untuk mengikuti pola,” ujarnya.

Burhanuddin menilai, kehadiran dua kementerian baru itu hanya jadi momentum Jokowi untuk merombak ulang kabinetnya. Jokowi, lanjut Burhan, bisa saja mengevaluasi para menteri yang kinerjanya kurang memuaskan dan menggantinya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.