Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Erick: Konsumsi Ivermectin Harus Dengan Resep Dokter
Indofarma Akan Produksi 4 Juta Tablet Per Bulan
Rabu, 23 Juni 2021 05:38 WIB
Sebelumnya
“Justru beliau mengatakan, bahwa BPOM memberikan izin edar Ivermectin itu untuk anti parasit,” jelas Arya, dalam keterangan resmi yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.
Masih menurut keterangan Arya, obat Ivermectin ini bisa jadi terapi bagi orang yang terkena Covid-19, bukan untuk pencegahan.
“Sampai hari ini tidak ada yang namanya obat Covid-19. Yang ada itu masih terapi. Dan itu harus rekomendasi dokter. Ivermectin ini pun salah satu terapi yang bisa dipakai dokter,” ujar Arya.
Baca juga : Erick: Jangan Sekali-kali Konsumsi Ivermectin, Tanpa Resep Dokter
Posisi Ivermectin, imbuhnya, sama halnya seperti Favipiravir, Azytromicin atau Avigan maupun vitamin lainnya. Yaitu sama-sama obat terapi. Dan belum ada satu pun yang ditegaskan BPOM sebagai obat untuk Covid-19.
Karena itu ia kembali menggarisbawahi, jika ada yang mengatakan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, Ivermectin adalah obat Covid-19, itu jelas salah. “Jangan diplintir, itu sangat salah. Itu nggak boleh dipelintir,” pintanya.Ia pun mengajak semua pihak untuk bersatu padu melawan Covid-19. Dan jangan saling menyalahkan atau memelintir informasi yang ada.
BUMN Farmasi
Baca juga : Airlangga Harap LKI Partai Golkar Produksi Jubir Handal
Menteri Erick melanjutkan, holding BUMN Farmasi dari sisi pencegahan telah menyediakan vaksin, penanganan melalui pengobatan dan pemberian multivitamin, maupun melalui penyediaan alat kesehatan.
“Hari ini (Senin, 21/6), kami juga mengecek ulang status obat-obatan yang memang diproduksi oleh BUMN Farmasi. Di Indofarma stoknya masih cukup,” ujarnya.
Sehingga ia memastikan, obat antiviral yang disediakan Indofarma dalam batasan yang baik. Begitu juga obat anti Covid-19 untuk terapi seperti Oseltamaivir, Fapiviravir dan Remdesivir, juga dalam stok yang baik.
Baca juga : Erick Mau Beli Peternakan Sapi Di Belgia, PKB: Genjot Juga Produksi Peternak Lokal
Namun ada yang jumlahnya terbatas seperti Remdesivir, yang merupakan obat antivirus yang memiliki potensi untuk mengatasi infeksi virus Covid-19. Karena itu, akan dilakukan pengadaan kembali padai akhir Juni ini. “Sekitar 28-30 Juni 2021, akan stok baru lagi. Sehingga memastikan obat ini sesuai kapasitas,” sebut Erick.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengamini, pihaknya selalu berusaha menjaga kapasitas produksi obat antivirus. “Kami punya visi dan misi, agar memproduksi obat-obatan yang terjangkau. Sehingga kami bersama Kementerian BUMN mendukung lisensi obat antiviral, agar makin menekan Covid-19,” ucap Arief. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya