Dark/Light Mode

Infrastruktur Yang Memadai Pengaruhi Kinerja Investasi Sektor Pertanian

Rabu, 30 Juni 2021 20:00 WIB
Ilustrasi perbaikan rel Kereta Api. (Ist)
Ilustrasi perbaikan rel Kereta Api. (Ist)

 Sebelumnya 
Peningkatan kapasitas kelembagaan, terutama bagi kementerian dan lembaga pemerintah yang terkait perdagangan dan investasi sektor pertanian, serta pemerintah daerah, juga diperlukan agar lebih siap mengakomodasi Penanaman Modal Asing (PMA). 

Upaya memangkas birokrasi, seperti yang diukur melalui peringkat Indonesia dalam indeks kemudahan berbisnis Bank Dunia (Ease of Doing Business Index), juga tetap perlu terus dilanjutkan.

Baca juga : Waspadai Data Tenaga Kerja AS, Rupiah Tak Berdaya

Pada tahun 2020, Indonesia menduduki peringkat 72 dari 190 dalam kemudahan berbisnis pada Indeks tersebut namun pada indikator lainnya, peringkat Indonesia tidak terlalu baik. 

Indonesia berada di peringkat 146 dalam hal pelaksanaan kontrak, peringkat 139 dalam hal pembukaan usaha, peringkat 117 dalam hal perdagangan lintas negara, peringkat 111 dalam hal penanganan izin konstruksi, dan peringkat 107 dalam hal pendaftaran properti.  

Baca juga : RI dan Italia Akan Perkuat Kerja Sama Perdagangan

Pemerintah sudah mencoba menyederhanakan persyaratan bagi investasi yang sangat rumit, tidak efisien dan birokratis.

Namun, investasi di sektor pertanian hanya 3 persen-7 persen total realisasi PMA antara 2015 - 2019. Itu pun terkonsentrasi di sektor kelapa sawit (13,9 triliun dolar AS), jauh lebih besar dibandingkan sektor perkebunan lainnya yang hanya sebesar 441 juta dolar AS. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.