Dark/Light Mode

“Tolong, Akhiri Penderitaan Saya...”

Ratapan Juliari Dicuekin Firli Cs

Rabu, 11 Agustus 2021 07:20 WIB
Pewarta memotret terdakwa kasus dugaan korupsi bansos Juliari Batubara melalui layar saat menjalani sidang lanjutan secara virtual di gedung KPK, Jakarta, Senin (9/8/2021). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta memotret terdakwa kasus dugaan korupsi bansos Juliari Batubara melalui layar saat menjalani sidang lanjutan secara virtual di gedung KPK, Jakarta, Senin (9/8/2021). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembacaan pledoi atau nota pembelaan Juliari P Batubara penuh dengan ratapan. Eks Menteri Sosial yang jadi terdakwa kasus korupsi bansos itu, mengaku menderita di penjara dan meminta hakim membebaskan semua penderitaannya itu. Mendengar ratapan eks Wakil Bendahara Umum PDIP itu, KPK yang dipimpin Firli Bahuri memilih tak ikut terharu.

Juliari kembali menjalani sidang lanjutan kasus korupsi pengadaan paket bansos Corona untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020, Senin (9/8). Juliari hadir melalui video conference dari Gedung KPK. Sementara, majelis hakim berada di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Baca juga : KPK Pastikan Telusuri Penerimaan Gratifikasi Rp 8 Miliar Nurdin Abdullah

Saat membacakan pledoi, mantan anak buah Megawati Soekarnoputri itu, meminta dibebaskan dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum. "Akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan saya dari segala dakwaan," harapnya.

Dalam sidang sebelumnya, Jaksa KPK menuntut Juliari 11 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Selain itu, Jaksa KPK juga menuntut Juliari dengan pidana pengganti sebesar Rp 14,5 miliar dan hak politiknya dicabut selama 4 tahun. Jaksa menilai, Juliari terbukti menerima suap dalam pengadaan paket bansos Corona wilayah Jabodetabek 2020 sebesar Rp 32,48 miliar.

Baca juga : Benahi Pendataan, Ganjar Waspadai Jual Beli Vaksin

Juliar memohon ke hakim dengan membawa-bawa keluarganya. Juliari merasa, perannya sangat dibutuhkan sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya. "Mereka sangat membutuhkan peran saya sebagai ayah," ucapnya.

Kader banteng ini kemudian mengisahkan dirinya sebagai orang yang terlahir dari keluarga yang mengabdi di dunia pendidikan. Karena latar belakang itulah yang membuatnya bersikap kooperatif pada KPK. "Keluarga saya salah satu pendiri yayasan pendidikan menengah yang sudah berusia puluhan tahun di Jakarta dan sudah menghasilkan ribuan alumni," klaimnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.