Dark/Light Mode

Mural Di Jalanan Dihapusin

Presiden Tidak Senang

Jumat, 20 Agustus 2021 07:45 WIB
Mural yang menggambarkan wajah mirip Jokowi dengan tulisan ‘404: Not Found’ terpampang di dinding. (Foto: Istimewa)
Mural yang menggambarkan wajah mirip Jokowi dengan tulisan ‘404: Not Found’ terpampang di dinding. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Hal senada dikatakan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Menurutnya, Jokowi tidak antikritik. Bahkan, mantan Wali Kota Solo itu tidak pernah pusing dengan adanya kritik yang menyerang dirinya. “Pak Presiden sangat terbuka dengan adanya kritik dari pihak manapun,” jelas Moeldoko seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, kemarin.

Terpenting, kritik itu disuarakan secara beradab. Karena Indonesia adalah orang timur yang memiliki adat dan tata krama.

Baca juga : Kepala Dan Ekor Tidak Kompak

“Sebenarnya, dari awal Presiden selalu mengatakan, dan ini lebih bersifat edukatif ya. Presiden sangat terbuka, nggak pernah pusing dengan kritik,” tekan mantan Panglima TNI itu.

Terpisah, anggota Komisi III DPR, Habiburokhman mengapresiasi sikap Jokowi. Dia bilang, kejadian ini tidak perlu ditanggapi serius. Cuma buang-buang waktu dan energi. “Kita serahkan saja agar rakyat yang sudah cerdas menilai,” tutur Habib kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : 52 Juta Data Ganda Penerima Bansos Dihapus, Uang Negara Rp 10,5 T Selamat

Saat ini yang terpenting adalah bergotong royong mengatasi pandemi. Bukan mempertontokan mural sebagai polemik berkepanjangan.

“Sekarang ini rakyat butuh bantuan mulai dari sembako, obat sampai vitamin. Rakyat nggak perlu mural,” lanjut politisi Partai Gerindra itu.

Baca juga : Harga Tes PCR dan Antigen Dievaluasi Dong Tiap Bulan, Supaya Terjangkau

Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP, Arsul Sani justru telah menebak sikap santai Jokowi menyikapi mural-mural tersebut. “Kita di koalisi ini sering berkomunikasi dengan Presiden, PPP tahu Presiden tidak pingin penegak hukum kita reaktif-represif,” ujarnya.

Sementara, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menekankan, kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah salah satu hak asasi manusia yang dilindungi konstitusi. “Sudah seharusnya aparat negara menghormati dan melindungi hak tersebut,” ujarnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.