Dark/Light Mode

Muktamar NU Terasa Seperti Pilpres

Lawan Kesaktian Kiai Said, Gus Baha Mulai Ditampilkan

Senin, 11 Oktober 2021 07:40 WIB
Kiai Baharudin Nursalim atau Gus Baha. (Foto: Istimewa)
Kiai Baharudin Nursalim atau Gus Baha. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Marzuki Mustamar yang kini dijagokan menjadi lawan berat Kiai Said itu, mengaku manut ke masyayikh jika diperkenankan maju dalam bursa caketum PBNU. “Terserah orang-orang, mau mereka suara seperti apa. Kami rumusnya manut masyayikh. Kalau masyayikh bilang A maka kader NU, seperti saya, Kiyai Said, Cak Imin, Gus Nusron, Gus Yahya, harus ikut. Begitu juga sebaliknya,” katanya.

Pengamat politik digital, Bambang Arianto menganggap wajar, nama Gus Baha sampai menjadi trending topic di era demokrasi digital. Dia menyebut, kata kunci Gus Baha banyak dibicarakan di platform media sosial. Pertama, karena bursa calon ketua umum PBNU cukup fenomenal.

Baca juga : Peternak Blitar: Terima Kasih Pak Presiden Dan Pak Mentan, Jagung Sudah Diterima

Kedua, kemunculan nama Gus Baha dimaknai sebagai sentilan bagi kepemimpinan PBNU saat ini. “Sebab, bagaimanapun, tidak semua kebijakan pemerintah itu pro rakyat. Jadi diperlukan peran dari semua simpul gerakan masyarakat sipil salah satunya ormas NU untuk tetap kritis,” ulas Bambang.

Sementara itu, Koordinator Jaringan Muslim Madani (JMM) Syukron Jamal mengatakan, dinamika dan kontestasi menjelang Muktamar ke-34 NU merupakan hal yang wajar. “NU merupakan wadah organisasi yang sangat terbuka dan demokratis. Semua pihak punya kepentingan, bukan hanya warga Nahdliyyin itu sendiri,” kata Syukron.

Baca juga : Antisipasi Lonjakan Covid, Puskesmas Lemah Abang Sampai Nyiapin Kantong Mayat

Mantan aktivis PMII itu mengatakan, dinamika dan konstelasi jelang Muktamar harus tetap menjaga dan mengedepankan marwah NU dan para kyai atau ulama di dalamnya. Ia berharap, konstelasi yang terjadi lebih mengedepankan pada pertarungan ide dan gagasan, visi misi membawa NU semakin berperan baik di nasional maupun global sekaligus pada sisi lain menjawab berbagai tantangan keumatan. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.