Dark/Light Mode

Urus Kemiskinan

Kata Ma’ruf, Tenang Duit Pemerintah Masih Banyak

Minggu, 17 Oktober 2021 08:10 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin. (Foto: Setpres)
Wakil Presiden Maruf Amin. (Foto: Setpres)

 Sebelumnya 
Sebelumnya, saat rapat di Maluku pekan lalu, Ma’ruf menjelaskan anggaran untuk penanggulangan kemiskinan ektrem sebesar Rp 500 triliun yang tersebar di berbagai kementerian. Jumlah tersebut belum termasuk anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi.

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mendukung langkah pemerintah menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024. Meski begitu, kata dia, untuk merealisasikan target tersebut bukan pekerjaan mudah. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin masih berada di angka 10,14 persen atau sebanyak 27,54 juta orang.

Baca juga : Stabilkan Harga, Kementan Serap Telur Peternak Rakyat

“Jadi tidak bisa hanya sekadar slogan atau terbatas pada target belaka, namun harus ada aksi-aksi konkrit. Apalagi target ini dicanangkan di era pandemi, pertumbuhan melambat,” kata Politisi Partai Demokrat itu.

Eks Menkop dan UMKM ini mengatakan, dengan tren pertumbuhan ekonomi yang diprediksi di bawah 4 persen sepanjang 202, menghilangkan kemiskinan ekstrem 10,86 juta penduduk tentu hal yang teramat berat.

Baca juga : Literasi Digital Bagian Dari Pemberdayaan Masyarakat

Ekonom Indef, Mirah Midadan mengatakan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dan mencegah bertambahnya penduduk yang masuk ke jurang kemiskinan ekstrem.

Pertama adalah mendorong kebangkitan UMKM. Kata dia, sektor ini dinilai mampu menyerap tenaga kerja. “Makin berkembang UMKM makin banyak tenaga kerja yang terserap,” kata Mirah, kemarin.

Baca juga : Ma’ruf Nanggung Beban Maha Berat

Menurut dia, banyaknya serapan tenaga kerja yang meningkat ini mampu membantu orang-orang yang dulu terkena PHK karena pandemi. “Karena itu insentif untuk membangun dan menaikan kelas UMKM itu yang harus difokuskan pemerintah saat ini,” ujarnya.

Soal bantuan sosial, Mirah menyebut persoalan bansos dari dulu adalah soal data yang tepat sasaran. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.