Dark/Light Mode

Nyobain Bocimi

Minggu, 22 September 2019 05:13 WIB
Ngopi - Nyobain Bocimi
Catatan :
DAUD FADILLAH

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga tahun sudah saya tidak bersilaturahmi ke rumah kakak saya, Bang Oi di Bojong Longok, Parung Kuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pun saat Lebaran.

Bukan karena tidak menghormati saudara yang lebih tua, tapi saya bosan banget menghadapi kemacetan dalam perjalanan dari Jakarta hingga ke rumahnya. Rata-rata 6 jam. Padahal, meski berada di Kabupaten Sukabumi, rumah Bang Oi letaknya masih dekat dengan Bogor. Tidak begitu jauh dari Jakarta.

Kalau musim liburan seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru, bisa lebih dari 6 jam. Ampun dah. Kalau kondisi lalu lintas sudah begitu, biasanya saya memilih pulang pukul 1 dini hari. Hasilnya, bisa sampai di rumah dalam waktu tiga jam menunggang mobil butut saya, keluaran tahun 1982.

Setelah tiga tahun tidak berkunjung ke rumah Bang Oi, akhirnya pada Minggu pekan lalu, saya mendatanginya. Begitu tiba, jam menunjukkan sekitar pukul 12 siang. Persis saat azan zuhur berkumandang. Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 8 pagi. Artinya, lama perjalanan ini sekitar 4 jam. Alhamdulillah, dua jam lebih cepat dari biasanya.

Baca juga : Kabinet Bersih

Waktu tempuh itu sudah termasuk buang air kecil dan ngeteh di rest area Tol Jagorawi selama setengah jam. Juga, setengah jam jajan es kelapa setelah keluar tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) yang baru bisa dilalui hingga Gerbang Tol (GT) Cigombong 1. Artinya, perjalanan ini bisa tiga jam lebih cepat jika saya tak berhenti untuk minum teh dan minum kelapa.

Dari Gerbang Tol Cigombong 1, saya mengarah ke Jalan Siliwangi, untuk selanjutnya ke jalan alternatif Gedung Putih. Jalan alternatif ini saya tempuh untuk menghindari Pasar Cicurug yang biasanya macet.

Nah, lokasi tempat saya jajan es kelapa di jalan alternatif ini, berada di Desa Purwasari. Di belakang gubuk es kelapa ini, ada lembah yang dasarnya tak terlihat. Terhalangi pepohonan.

Menurut sang pedagang es kelapa, Kang Tatang, di lembah itu sedang ada lanjutan proyek tol Bocimi. "Kata pelaksana proyek yang kadang-kadang beli es kelapa di sini, targetnya, tol ini tembus ke Cibadak tahun 2021," ucap Tatang sembari menyiapkan kelapa utuh untuk saya.

Baca juga : Bak Langit dan Bumi

Soal jalan tol ini, bukan cuma jadi omongan saya dengan pedagang es kelapa. Tapi, jadi bahan perbincangan juga di rumah abang saya. Kami ngobrol sembari menikmati makan siang berlauk jengkol goreng bertabur garam, gepuk (empal daging sapi) manis, lalap dan sambal tomat nan segar.

Karena asyik ngobrol, tak terasa, sudah hampir jam lima sore. Saya pamit pulang. Lalu lintas menuju GT Cigombong 1 macet. Begitu masuk tol Bocimi yang mengarah ke tol Jagorawi, lancar. Eh, di tol Jagorawi macet lagi. Bosan menghadapi kemacetan, saya berhenti di salah satu rest area untuk ngopi sembari makan roti. Di sini, saya beristirahat sekitar satu jam.

Setelah kemacetan agak berkurang, perjalanan saya teruskan, hingga akhirnya tiba di rumah sekitar pukul setengah 11 malam. Jika dihitung, perjalanan pulang ini menempuh waktu lima setengah jam. Cuma setengah jam lebih cepat dari biasanya, enam jam. Mungkin bisa lebih cepat satu setengah jam jika saya tak berhenti di rest area untuk ngopi.

Memang, waktu tempuh menjadi lebih cepat setelah ada tol baru itu, meski belum luar biasa. Barangkali, karena tol ini belum rampung 100 persen. Yang sudah bisa dilalui saja, baru sampai Cigombong. Barangkali kalau tol ini sudah tembus sampai Sukabumi, arus lalu lintas akan terpecah antara yang masuk tol dan melalui jalan lama. Kemacetan akan terurai. Barangkali, soalnya, saya bukan pakar lalu lintas.

Baca juga : Youtube Bukan Toxic

Yang pasti, pemandangan di tol ini asyik. Saat mengarah ke Cigombong, jika menengok ke kanan, tampak gunung yang hijau. Mungkin itu Gunung Salak yang terletak di Bogor.

Rencananya, Tol Bocimi total panjangnya 54 Km yang dibagi menjadi empat seksi. Seksi I Ciawi-Cigombong 15,3 Km, Seksi II Cigombong-Cibadak 11,9 Km, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat 13,7 Km, Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur 13 Km.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :