Dark/Light Mode

Kangen Balapan

Kamis, 17 Oktober 2019 07:23 WIB
Ngopi - Kangen Balapan
Catatan :
ADITYA NUGROHO

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak terasa sudah 14 tahun gantung helm. Ternyata badan ini gatel juga pengen latihan balapan lagi di Sentul.

Memang sejak SMA sampai kuliah semester 6 masih senang balapan motor. Kecintaan pada dunia otomotif muncul sejak duduk di bangku SMP.

Hobi itu makin menjadi-jadi saat SMA pas dibelikan motor Honda Astrea Grand. Memang saat awal-awal agak kecewa dibelikan motor itu. Padahal, saya maunya beli Yamaha RX King.

Namun, nasi sudah menjadi bubur. Tanpa pikir panjang motor itu saja bawa ke bengkel Shotokaw Dunia Terus Motor yang ada di Pasar Jumat, Lebak Bulus.

Baca juga : Was-was Madrid Karena Piala Eropa

Nama Shotokaw bukan nama yang asing bagi para pecinta kecepatan di wilayah Jakarta Selatan itu. Nama ini sangat santer dan terkenal dengan motor-motor kencangnya.

Nah, motor Astrea Grand yang sering disebut motor tukang ojek itu berubah jadi motor yang siap balap. Semua part-nya sudah versi kompetisi semua.

Hanya beberapa bagian disesuaikan dengan kondisi harian agar masih bisa dibawa kuliah dan wakuncar alias waktu kunjung pacar.

Untuk wilayah Jakarta Selatan yang biasa main di kawasan Fedex, Tol Deplu, dan Alfa Bintaro pasti tahu motor ini. Motor ini makin kencang setelah pindah bengkel ke Shotokaw Racing Team.

Baca juga : Kebebasan Jangan Kebablasan

Bengkel ini memang banyak fokus ke balapan. Banyak joki pembawa motor balap yang sekarang jaya di nasional lulusan Shotokaw. Sejak pindah ke bengkel ini, saya sudah mengurangi balap liar dan fokus latihan balapan di Sentul. Di sirkuit kecilnya.

Latihannya bareng-bareng biar bayarnya murah. Baju balap saja harus gantian. Motor yang dipakai untuk latihan RX King. Memang agak beda balapan di sirkuit dan liar. Jika di balap liar treknya hanya lurus.

Siapa yang start-nya bagus dan mesinnya kencang sudah pasti juara. Tapi kalau di sirkuit, keahlian membelok dan merebah juga harus oke. Pikiran juga harus fokus.

Tak jarang sering lupa tikungan dan posisi belok yang pas. Tapi meng asyikan. Lebih aman. Sayang hobi itu harus berhenti karena bisnis ortu ada gangguan. Hobi ini memang menghabiskan duit.

Baca juga : Kabinet Pro Rakyat

Saya pun sibuk menyelesaian skripsi. Ada rasa kangen juga kalau melihat balapan. Tapi sayangnya nyali sudah tak seberani dulu.

Sekarang bawa motor 100 km per jam saja jantung sudah deg-degan. Selain itu badan juga udah 50 kg. Apalagi bawa Yamaha RX King balap yang top speednya bisa sampai 140 km per jam.

Meski tak balapan lagi, tapi masih hobi nonton balapan. Jadi tempat ajang reuni dan ketemu teman-teman dulu yang sekarang sudah jadi pembalap profesional.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.