Dark/Light Mode

PP Legalisasi Ekspor Pasir Laut Disorot

Lingkungan Rusak, Nelayan Yang Rugi

Sabtu, 13 Januari 2024 07:20 WIB
Anggota Komisi VI DPR Amin AK. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi VI DPR Amin AK. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Tidak hanya itu, Amin kha­watir, kegiatan pemanfaatan pasir laut ini akan merugikan Indone­sia. Lantaran legalisasi ekspor pasir laut ini akan memicu ekspor besar-besaran ke Singapura.

Apalagi selama ini, Singapura merupakan negara yang paling paling banyak mendapatkan pasir laut dari Indonesia untuk reklamasi lahan.

Baca juga : Pesan Zulhas Ke Prabowo: Bapak Direndahkan, Rakyat Yang Akan Meninggikan

“Sederhananya, kita mem­berikan tanah kita untuk digu­nakan negara lain memperluas wilayahnya. Lahan mereka men­jadi lebih luas, namun tanah yang digunakan tetap milik kita,” cemasnya.

Karena itu, dia berharap Pemerintah kembali berpikir ulang terkait pemanfaatan pasir laut untuk ekspor ini. Apalagi pengalaman selama ini, Pemerin­tah sering kali kurang konsisten dalam mengawasi dan menegak­kan aturan terkait pengerukan pasir laut, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Baca juga : Ombudsman: Netralitas Bukan Hanya Bagi ASN

“Meski Pemerintah berdalih bahwa peraturan ini diterapkan untuk meningkatkan peneri­maan negara, tapi tetap saja memicu kecurigaan masyarakat. Bahwa, aturan ekspor pasir laut ini untuk kepentingan tertentu,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 26 Tahun 2023 ten­tang Pengelolaan Hasil Sedi­mentasi di Laut. Dalam pasal 9 di PP tersebut dijelaskan bahwa Pemanfaatan Hasil Sedimentasi di Laut berupa pasir laut, dapat digunakan untuk reklamasi di dalam negeri, pembangunan infrastruktur pemerintah, pem­bangunan prasarana oleh Pelaku Usaha, dan/atau ekspor sepan­jang kebutuhan dalam negeri terpenuhi.

Baca juga : Digitalisasi Pertamina Pastikan Distribusi Energi Lancar Jelang Tahun Baru

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu 13/1/2024 dengan judul PP Legalisasi Ekspor Pasir Laut Disorot, Lingkungan Rusak, Nelayan Yang Rugi   

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.