Dark/Light Mode

Banyak Usaha Tutup Karena Pandemi Covid

Rachmat Gobel Minta Kredit Macet Di Bawah Rp 10 Juta Diputihkan

Rabu, 13 Oktober 2021 18:56 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kiri) bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam kunjungannya ke Gorontalo, Rabu (13/10). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kiri) bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam kunjungannya ke Gorontalo, Rabu (13/10). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Gobel juga mengingatkan, agar perbankan melakukan pembinaan kepada UMKM. Supaya usahanya sehat dan kualitas produk usahanya juga bagus.

"Jadi, jangan hanya memberikan kredit, tolong skill-nya juga dibina," katanya.

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kanan) bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat menghadiri kegiatan kelompok tani dan koperasi tani di Gorontalo, yang mendapat bantuan dari perbankan, Rabu (13/10). (Foto: Istimewa)
 

Menurutnya, pembinaan itu termasuk kemampuan UMKM untuk memasuki ekonomi digital. Apalagi, produk UMKM juga harus bisa menjadi produk global.

Baca juga : Pak Sandiaga, Selamatkan Seniman Dan Budayawan Kita

Isu legal

Terkait hal tersebut, Wimboh mengatakan hal itu sebetulnya menjadi perhatian semua pihak.

"Kalau buat bank swasta prosesnya sederhana, tapi bagi bank negara menjadi rumit karena sudah isu legal. Karena terikat pada Undang-undang Keuangan Negara, mengingat hal ini menjadi kerugian negara. Jadi, aturannya dihapus dulu dari Undang-undang," terangnya.

Baca juga : Menteri Teten Dorong Milenial Jadi Pengusaha

Subsidi bunga pinjaman

Wimboh menjelaskan, kelompok usaha mikro yang terdampak pandemi Covid-19, sebetulnya bisa mendapat top up kredit.

Selain itu, untuk kredit usaha rakyat (KUR), pemerintah juga telah memberikan subsidi bunga pinjaman sebesar 6 persen. Di samping subsidi bunga pinjaman sebesar 3 persen, untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca juga : Anies: Idul Adha Di Tengah Pandemi Covid, Keluarga Makin Terasa Penting

Pada kesempatan yang sama, Gobel mengatakan, UMKM tak hanya terbatas pada pedagang dan industri rumah tangga. Tetapi juga termasuk pertanian fan perikanan.

"Mereka adalah petani pejuang. Pejuang pangan. Mereka adalah local investor. Petani adalah aset nasional. Mereka telah menjaga kehormatan bangsa, dengan menyediakan pangan," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.