Dark/Light Mode

Katanya Pengen Ketemu Mega

Partai-partai Mepet Puan

Minggu, 7 Mei 2023 08:00 WIB
Presiden kelima Republik Indonesia yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) menyampaikan paparan dengan didampingi Gubernur Bali Wayan Koster (kanan) dalam seminar bertema Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 di Badung, Bali, Jumat (5/5/2023). (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym).
Presiden kelima Republik Indonesia yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) menyampaikan paparan dengan didampingi Gubernur Bali Wayan Koster (kanan) dalam seminar bertema Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 di Badung, Bali, Jumat (5/5/2023). (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pesona PDIP semakin menguat usai mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. Selain mengusung figur yang elektabilitasnya tertinggi, PDIP juga menjadi partai dengan suara terbanyak. Karena itu, banyak ketum parpol yang mepet Puan Maharani supaya bisa ketemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut diungkap Mega saat di sela-sela kunjungannya ke Badung, Bali, Jumat (5/5).

Menurut Mega, dirinya telah mendengar dari Puan mengenai adanya sejumlah ketum parpol yang mencoba untuk membangun komunikasi dengan PDIP. Mega mengatakan, partainya terbuka untuk melakukan kerja sama dengan partai lainnya.

Baca juga : RUU Kesehatan Jamin Pendidikan Spesialis Murah Dan Transparan

“Saya sudah memberikan sebuah keleluasaan siapa yang akan bersama kita, saya selalu bilang bekerja sama. Nah, ternyata kan itu PPP yang paling pertama,” kata Mega.

Padahal, kata dia, partainya bisa saja maju sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain. Mengingat, PDIP telah melampaui ambang batas pencalonan presiden alias Presidential Threshold (PT) 20 persen.

“Bukan sombong, tapi, kalau mau sendiri, oke,” ujar Presiden RI Ke-5 ini.

Baca juga : RUU Kesehatan Jamin Pendidikan Dokter Spesialis Murah Dan Transparan

Lalu, Mega mengingatkan, soal syarat capres PT 20 persen. Dia bilang, sistem pemilu yang digunakan di Indonesia adalah PT 20 persen, bukan koalisi.

“Koalisi itu opo, oposisi itu opo, terus. Nah saya maksud saya ini meluruskan bahwa ketatanegaraan kita tidak demikian,” tegas Mega.

Untuk diketahui, pasca mencapreskan Ganjar, sejumlah partai tertarik koalisi dengan PDIP. Yang sudah melakukan pertemuan dengan Mega secara resmi adalah PPP. Partai besutan Muhammad Mardiono itu telah resmi mengumumkan mengusung Ganjar menjadi capres.

Baca juga : Kornas Ganjarist Yakin Bakal Ada Partai Besar Lain Dukung Ganjar Pranowo

Apa akan ada lagi parpol yang mengikuti jejak PPP? Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, ada parpol lain yang akan bergabung mendukung Ganjar. Parpol itu disebut akan bergabung setelah 14 Mei nanti.

“Mengingat tanggal 1 sampai 14 Mei itu ada waktu fokus dari seluruh partai untuk mendaftarkan caleg. Maka, setelah tanggal 14 Mei, nanti akan ada partai politik lain yang akan bergabung,” imbuh Hasto.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.