Dark/Light Mode

Tommy Soeharto Akan Pecat Kader Mbalelo

Presidium Penyelamat Berkarya Tidak Gentar Terhadap Ancaman

Jumat, 10 Juli 2020 07:11 WIB
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, saat memimpin Rapat Pleno DPP Partai Berkarya di Jakarta, Rabu (8/7). (Foto: Instagram)
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, saat memimpin Rapat Pleno DPP Partai Berkarya di Jakarta, Rabu (8/7). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konflik di internal Partai Berkarya semakin seru. Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mengancam memecat kader dan pengurus yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Berkarya.

Tapi ancaman Tommy nampaknya tidak berpengaruh. Presidium Penyelamat Partai tidak takut. Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) jalan terus. “Kita tidak takut dipecat atau  apa pun. Tetap kita adakan Munaslub. Sebab Munas atau  Munaslub itu yang merupakan keputusan tertinggai di partai,” tegas inisiator Presidium Penyelamat Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Pertama, Operasi Penyemprotan Disinfektan PMI Berskala Besar Berjalan Lancar

Menurut Badaruddin, sesuatu yang diputuskan lewat rapat pleno itu tidak akan membuat niat untuk  melaksanakan Munaslub, karena secara administrasi, secara hukum, secara AD/ART dan UU  Partai Politik sudah diikuti. Lagian, sambung dia, proses pemecatan itu tidak sesuai dengan AD/ART Partai Berkarya. Di dalam aturan, ketika memecat pengurus itu ada tahapan dan prosesnya melalui Surat  Peringatan (SP) 1, 2 dan 3. Setelah itu disidang di Mahkamah  Partai. “Memang ini perusahaan yang  bisa memecat seenaknya saja. Pecat memecat biasa dalam perusahaan, tapi di partai tidak bisa,” katanya.

Badaruddin menyinggung soal rapat pleno yang dilakukan Tommy Soeharto Cs. Kata dia, rapat pleno yang dilakukan di Gedung Granadi merupakan rapat pleno yang pertama yang dihadiri ketum sejak dua tahun menjabat. “Kita juga mempertanyakan kok ada rapat pleno dan Rapimnas jelang Munaslub. Berarti  ini reaksi dari aksi yang ingin menggelar Munaslub. Kita lakukan ini karena kita sudah dua tahun menunggu arahan tapi tidak pernah terjadi,” bebernya. 

Baca juga : Menkeu: Penanganan Virus Corona Tidak Terhalang Anggaran

Sebelumnya, Tommy Soeharto dalam rapat pleno DPP di Jakarta, Rabu, akan bersikap tegas berupa mencabut keanggotaan dan mencopot oknum yang membuat kisruh di internal partai. “Dengan izin rapat pleno ini dan dukungan DPW, saya akan ambil tindakan tegas untuk mencabut keanggotaan dan mencopot sebagai pengurus juga sebagai anggota majelis tinggi partai, karena hal itu dimungkinkan  sesuai AD ART,” katanya.

Bagi dia, sikap beberapa pengurus yang ingin menggelar Munaslub menimbulkan pro dan kontra, baik di tingkat DPP, DPW, DPD, DPC dan bahkan juga pada anggota partai. “Sungguh disayangkan dinamika yang tidak produktif  itu semakin dipertontonkan dengan membentuk Presidium  Penyelamat Partai Berkarya yang ironisnya ingin melaksanakan Munaslub,” ucapnya.

Baca juga : Hormati Proses Hukum di MK, Presiden Tidak Mau Keluarkan Perppu KPK

Kata Tommy, jika benar memiliki niat baik untuk kemajuan dan kebesaran partai, seharusnya bisa saling menahan diri dan bersabar sambil menunggu waktu yang tepat untuk mengadakan aktivitas yang dibutuhkan partai. “Saya yakinkan sungguh-sungguh bekerja membangun partai agar menjadi salah satu  partai yang diperhitungkan masa mendatang, tentunya dapat terwujud jika kita bergerak bersama  mewujudkannya, dengan merapatkan barisan, mematangkan diri secara kolektif dari segala  hal yang dibutuhkan partai,” pungkasnya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.