Dark/Light Mode

KPU Bantah Ditekan IndonesiaCallsObserver

Akhirnya, Pemantau Asing Diundang Awasi Pemilu 2019

Rabu, 27 Maret 2019 11:01 WIB
Ketua KPU Arief Budiman. (Foto; Twitter KPU RI)
Ketua KPU Arief Budiman. (Foto; Twitter KPU RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksanaan Pilpres 2019 dipastikan bakal diawasi oleh pemantau luar negeri. Pelibatan pemantau asing merupakan tradisi lama yang diatur dalam undang-undang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) merespons tagar #IndonesiaCallsObserver yang meramaikan media sosial. Tagar tersebut dikampanyekan kubu Paslon 02 yang mencium adanya potensi kecurangan Pemilu 2019. 

Dengan tagar tersebut, diharapkan dunia internasional ikut memantau jalannya pelaksanaan pemilu di dalam negeri. Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, kehadiran pemantau asing sudah menjadi tradisi. Pemilu 2019 bukan menjadi pemilu pertama yang pelaksanaannya dipantau oleh pemantau asing.

Baca juga : Banyak Bisnis Yang Bisa Kita Jajaki

“Di Indonesia, sejak (Pemilu) 1999 sudah dihadiri oleh pemantau asing,” kata Pramono, di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (26/3). Bahkan, sejak tahun 2004, pemantau asing hadir sebagai undangan KPU. Para pemantau ini juga memonitor Pemilu 2014. Termasuk, pemantauan Pilkada 2015, 2017, dan 2018.

“Jadi tanpa ada SOS seperti itu, KPU sudah punya tradisi mengundang kehadiran pemantau asing dan domestik. Bukan hal baru sama sekali,” ujar dia. Menurutnya, semakin banyak pemantau, baik asing maupun domestik, maka akan menjadi efek preventif. Tentunya bagi siapa pun yang berniat melakukan kecurangan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara.

Baca juga : Naik, Cadangan Devisa Indonesia Per Akhir Februari 2019

Kehadiran pemantau asing dan domestik juga memberi legitimasi atas proses dan hasil pemilu. Untuk Pemilu 2019 ini, KPU sudah mengundang pemantau pemilu dari luar negeri. “Kita mengundang penyelenggara pemilu (KPU-nya) dari 33 negara. Perwakilan kedutaan negara-negara sahabat 33 negara. LSM atau Pemantau Internasional 11 lembaga,” ungkapnya.

KPU juga telah bekerja sama dengan berbagai LSM dan perguruan tinggi di Indonesia. Semua pemantau pemilu, kata Pramono, akan diundang oleh KPU. “Kalau acara seremonialnya tanggal 15-18 April. Ada seminar berisi penjelasan sistem dan masalah-masalah penting dalam pemilu Indonesia. Ada pemantauan ke TPS-TPS dan ada catatan serta masukan dari lembaga-lembaga itu tentang hasil pemantauan TPS,” ungkap Pramono.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.