Dark/Light Mode

People Power Gagal Total

No People, No Power

Rabu, 22 Mei 2019 08:04 WIB
Situasi di depan gedung Bawaslu, Selasa (21/5). (Foto: IG@omydhistira).
Situasi di depan gedung Bawaslu, Selasa (21/5). (Foto: IG@omydhistira).

RM.id  Rakyat Merdeka - People power yang digembar-gemborkan setelah KPU mengumumkan pemenang Pilpres itu, tidak muncul. Aksi massa di depan KPU dan Bawaslu, kemarin pun tak seheboh seperti aksi 212. No people, no power. Jadilah people power itu gagal total.

Gerakan people power ini digaungkan para pendukung Capres-cawapres 02 Prabowo-Sandi. Awalnya, mereka akan menggelar aksi besar-besaran pada hari ini, 22 Mei.

Bertepatan dengan pengumuman hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 oleh KPU. Ternyata, pengumuman hasil Pemilu dilakukan KPU lebih awal, 21 Mei dinihari.

Dimajukannya pengumuman ini membuat aksi massa 02 pun terlihat berantakan. Acaranya tak tersusun dengan baik. Pergerakannya tidak rapi. Massanya juga tak sebanyak seperti yang dibayangkan.

Aksi kemarin hanya terkonsentrasi di sekitar Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Massa baru berdatangan ke lokasi sekitar pukul 2 siang. Mereka datang terpencar-pencar. Mereka tak bisa mendekati Bawaslu karena jalan utama di depan Gedung Bawaslu sudah ditutup Polisi dengan pembatas beton dan kawat berduri.

Baca juga : MUI: People Power Sama Dengan Bughot

Posisi juga sudah siaga dengan membentuk pagar betis. Alhasil, massa hanya bisa berkumpul di persimpangan Sarinah. Massa baru terlihat agak ramai saat beranjak sore.

Di tengah kerumunan massa, tampak tiga elite BPN Prabowo-Sandi: Koordinator Juru Bicara Dahnil Anzar Simanjuntak, Koordinator Debat Sudirman Said, dan Anggota Dewan Pakar Said Didu. Massa terus bertahan.

Mereka bahkan menggelar buka puasa bersama, salat magrib, hingga salat tawarih di lokasi. Polisi pun memberikan toleransi. Yang tadinya aksi hanya boleh sampai pukul 6 sore, diperpanjang hingga setelah tawarih.

Setelah tawarih, sebagian massa membubarkan diri. Mereka berjanji akan kembali hari ini dengan jumlah yang lebih besar. Namun, ada sebagian yang masih bertahan.

Di antara mereka bahkan ada yang menginjak-injak kawat berduri yang dipasang sambil meneriakkan yel-yel “curang-curang”. Seorang anggota Polisi sempat melarang tindakan tersebut.

Baca juga : People Power Bakal Dilawan People Fight

Namun massa malah menghardiknya. Melihat kondisi itu, Polisi yang berjaga di depan Gedung Bawaslu lalu bergerak ke arah massa. Massa yang menginjak-injak kawat berduri ini langsung tunggang langgang. Namun, sebagiannya berhasil diamankan Polisi.

Sedikitnya jumlah peserta aksi ini jadi ledekan para netizen. “Wah jutaan umat aksi UPIL POWER,” sindir akun @Fahmi68147667. “Masih banyakan Polisinya,” timpal @MohammadBhagas1. Akun @gopras79 malah menyebut, dari jumlah itu, yang ikut aksi bukan sepenuhnya massa pendukung 02.

Tapi, sebagiannya adalah intel yang mengawasi pergerakan massa. Sebagian netizen menyarankan Polisi tidak membiarkan saja massa aksi itu. Tidak perlu dilarang-larang.

Jika sudah kelamaan, para peserta aksi juga akan capek sendiri. “Coba dibiarkan aja Pak, Sampai Lebaran di situ, dan batas waktu laporan ke bawaslu diperpanjang,” tulis akun Yongki Az-Zahra.

Sebagian lagi menyindir mengenai pelaksanaan salat tawarih pada peserta aksi yang dilaksanakan di Jalan MH Thamrin.

Baca juga : The Money Cuma Mau Tarung Non Gelar

“Kebiasaan kampret ini memang jungkir balik. Waktu lalu sholatnya di Monas, sekarang sholat di jalan Thamrin. Mungkin besok sholat di jalan Imam Bonjol. Semoga Barokah. Mikir,” tulis Pandji Putranto.

Akun Anna Chan menyatakan, aksi massa ini sebenarnya sudah tidak berguna. Sebab, Prabowo-Sandi sudah memutuskan akan menggunakan jalur hukum dalam menyikapi putusan KPU soal hasil Pemilu. Yaitu dengan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :