Dark/Light Mode

Rommy Di Podcast RM

Pilpres 2024: Jokowi Vs Jokowi

Kamis, 2 November 2023 08:00 WIB
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy dalam podcast Ngegas RM, di kantor Rakyat Merdeka, Jakarta, Rabu (1/11/2023). (Foto: Zia Husnul Labib/Magang RM)
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy dalam podcast Ngegas RM, di kantor Rakyat Merdeka, Jakarta, Rabu (1/11/2023). (Foto: Zia Husnul Labib/Magang RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengaruh Presiden Jokowi di Pilpres 2024 sangat besar. Meskipun tidak maju sebagai kontestan, Jokowi dianggap akan menjadi kunci kemenangan Capres-Cawapres yang sedang bertarung. Ibaratnya, Pilpres 2024 ini seperti pertarungan antara Jokowi vs Jokowi. Siapa yang menang, masih ada hubungan dengan Jokowi.

Begitulah penilaian Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy atau akrab disapa Rommy, saat menjadi narasumber Podcas Ngegas di Rakyat Merdeka, Rabu (01/11/2023). Acara ini dipandu 2 editor politik Rakyat Merdeka, Siswanto dan Ujang Sunda.

Baca juga : Bicara Pilpres, Jokowi: Suasana Mulai Menghangat

“Saya pernah mengatakan, Pilpres ini akan all the president men’s. Akan diisi orang-orang yang di-endorse oleh Presiden. Jadi, ini pertarungan Jokowi melawan Jokowi,” kata Rommy, sambil tertawa.

Maksudnya? Kata Rommy, Pilpres 2024 ini terdiri dari 3 paslon. Yakni, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Dari ketiga paslon ini, semua ada keterkaitan dengan Jokowi.

Baca juga : Ganjar De Javu Pilpres 2014 Saat Jokowi Dikeroyok Banyak Parpol

Apalagi hingga saat ini, Jokowi masih berstatus sebagai kader PDIP. Tentunya Jokowi sebagai kader PDIP, akan memberikan dukungan kepada Ganjar yang diusung Banteng. Di sisi lain, Jokowi adalah orang tua dari Gibran. “Jokowi sebagai kader PDIP melawan Jokowi sebagai bapaknya Gibran. Maka, yang menang tetap Jokowi,” canda Rommy.

Dengan kondisi ini, mungkinkah Pilpres bisa berjalan Netral? Menjawab ini, Rommy mengaku pesimis. Menurutnya, banyak sekali bukti-bukti yang terjadi membuatnya pesimis Pilpres berjalan netral, tanpa campur tangan dari penguasa.

Baca juga : Jokowi Mustahil Dukung Prabowo

Rommy lantas mengungkit soal pencopotan baliho Ganjar-Mahfud jelang Jokowi melakukan kunjungan kerja di Bali, Selasa (31/10/2023). Peristiwa itu, terjadi hanya selang sehari setelah Presiden mengumpulkan 197 penjabat kepala daerah di Istana, Jakarta, Senin (30/10/2023). Katanya, Jokowi memberi instruksi langsung agar mereka netral pada Pemilu 2024.

Namun, apa yang terjadi. Tak lama setelah pertemuan itu, media justru dihebohkan dengan pencabutan atribut PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud di Bali, Selasa (31/10/2023). Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi mengaku, pencabutan itu merupakan perintah Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.