Dark/Light Mode

Dapil Kalimantan Selatan II: Saingannya Kuat, Logistiknya Gede-gede

Minggu, 21 Januari 2024 08:41 WIB
Adu kuat Caleg/Ilustrasi (Gambar: RM)
Adu kuat Caleg/Ilustrasi (Gambar: RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para petahana anggota DPR di Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Selatan (Kalsel) II menghadapi saingan berat dari para pendatang baru dalam Pileg 2024. Para pesaing tersebut tak cuma punya modal sosial dan pengalaman, tapi juga memiliki logistik yang kuat.

Di Dapil yang meliputi Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru ini tersedia lima kursi untuk duduk di Senayan. Pada Pileg 2019, PKB, Gerindra, dan Golkar mendapatkan masing-masing satu kursi. PDIP jawara dengan meraih 2 kursi.

Kala itu, Caleg dari PKB Zairullah Azhar mendapat peringkat pertama di partai dengan perolehan 72.493 suara. Namun, setelah Pileg, Azhar maju dalam Pilkada Tanah Bumbu, sehingga posisinya digantikan Heru Widodo. Kini, Heru Widodo kembali mencalonkan diri sebagai Caleg di dapil itu.

Dari Partai Gerindra, pada 2019 menempatkan Muhammad Nur dengan perolehan 43.861 suara. Di tengah masa tugasnya, dia meninggal dunia, sehingga dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh Difriadi yang mendapat suara terbanyak kedua.

Sementara, kursi DPR dari Partai Golkar ditempati Hasnuryadi Sulaiman. CEO Barito Putera ini meraih 72.550 suara.

Baca juga : Dapil Kalimantan Selatan I: Medan Tempur Garuda Vs Banteng

Dari PDIP, mengantarkan Sulaiman Umar dan Syafruddin H Maming. Namun, Sulaiman Umar memilih mundur di tengah jalan karena ingin fokus karier di bidang kesehatan. Ia kemudian digantikan Novri Ompusunggu pada 2021. Sedangkan, Maming yang meraih 57.706 suara, mengundurkan diri karena maju di Pilkada Tanah Bumbu. Aida Muslimah pun menggantikan kursi kosong yang ditinggalkan Maming.

Beralih ke Pileg 2024, kelima petahana itu masuk kembali dalam Daftar Calon Tetap (DCT), hanya saja Difriadi beralih ke Dapil Kalsel 1. Yang menarik, Syafruddin H Maming memutuskan kembali bertarung merebut kursi DPR setelah kalah dalam Pilkada Tanah Bumbu pada 2019.

Selanjutnya, pendatang baru di Dapil Kalsel 2 diisi dua purnawirawan Polri yang pernah menjadi Kapolda Kalsel, yakni Irjen (Purn) Rikwanto yang maju dari Golkar dan Irjen (Purn) Machfud Arifin lewat NasDem.

Wajah baru lain yang menjadi perhatian dan siap berkompetisi dengan petahana ialah Mariana. Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel yang juga Wakil Ketua DPRD Kalsel itu menempati nomor urut 1. Sedangkan di PKB ada nama petahana H Heru Widodo, kemudian tokoh Tanah Bumbu H Risdianto Haleng.

PAN menempatkan unggulan Endang Agustina dan Sudian Noor, selaku mantan Wakil Bupati Tanah Bumbu sekaligus Bupati Tanah Bumbu 2018-2021, dan putri Wakil Gubernur Kalsel Muhidin, Hj Karmila Muhidin.

Baca juga : Dapil Kalteng: Medannya Luas, Tokoh-tokohnya Mengakar

Selain itu, ada pula nama Denny Indrayana, Habib Hasyim Arsal Al Habsyi, Rusian SH yang maju dengan Partai Demokrat. Bupati Tanah Laut periode 2018-2023 Sukamta juga ikut meramaikan Pileg di Dapil Kalsel 2 dengan perahu PPP.

Dengan sederet wajah lama dan baru yang punya modal kuat itu, Kalsel II diibaratkan dapil neraka. “Kalimantan Selatan II adalah dapil neraka, karena diisi orang-orang kuat. Mulai dari mantan pejabat, tokoh masyarakat, hingga mantan Kapolda,” ujar pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Sabtu (20/1/2024).

Dia menyampaikan, kompleksitas kandidat dalam Pileg menciptakan seni tersendiri dalam perang merebut hati pemilih. Sebab, orang sukses dalam dunia karir kepolisian bisa beradu kuat dengan orang sukses dalam dunia politik. “Inilah seninya berperang di dapil, orang sukses bisa melawan orang kuat,” katanya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menjelaskan, setiap Caleg punya peluang yang sama untuk duduk sebagai anggota DPR. Dia pun mengatakan, petahana belum tentu bisa meraih kemenangannya kembali jika tidak pernah memberi dampak positif terhadap masyarakat di dapilnya.

Jadi, kata Ujang, tergantung modal mereka. Apakah punya investasi politik atau tidak. Terutama, yang paling penting adalah faktor kepuasan masyarakat di dapilnya. Jika masyarakat kecewa, kemungkinan menangnya kecil. Kalau publik senang, kemungkinan terpilih kembalinya cukup terbuka.

Baca juga : Dapil Kalbar II: Kursinya Cuma 4, yang Ngincer Gajah-gajah

“Kunci sukses incumbent itu apa yang telah dilakukannya, apakah berdampak bagus dan dirasakan nyata oleh masyarakat. Kalau terasa akan dipilih, kalau tidak maka pemilih akan beralih kepada calon lainnya,” pungkasnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Minggu (21/1/2024), dengan judul “Dapil Kalimantan Selatan II: Saingannya Kuat, Logistiknya Gede-gede”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.