Dark/Light Mode

KPU Disorot Rame-rame

Pemilu Digital Dinilai Gagal

Rabu, 21 Februari 2024 08:10 WIB
Suasana pengitungan suara rekapitulasi hasil penghitungan suara secara manual tingkat Kecamatan di GOR Tanah Abang, Jakarta, Selasa 20/2/2024. Komisi Pemilihan Umum KPU menghentikan sementara Sistem Informasi Rekapitulasi Sirekap dan akan melakukan akurasi atau sinkronisasi data numerik tampilan publik di laman pemilu2024.kpu.go.id dengan data otentik yang ada dalam foto formulir model C. (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Suasana pengitungan suara rekapitulasi hasil penghitungan suara secara manual tingkat Kecamatan di GOR Tanah Abang, Jakarta, Selasa 20/2/2024. Komisi Pemilihan Umum KPU menghentikan sementara Sistem Informasi Rekapitulasi Sirekap dan akan melakukan akurasi atau sinkronisasi data numerik tampilan publik di laman pemilu2024.kpu.go.id dengan data otentik yang ada dalam foto formulir model C. (Foto: Rizki Syahputra/RM)

 Sebelumnya 
Lalu apa kata KPU? Komisioner KPU Bidang Data dan Informasi, Betty Epsilon Idroos mengakui, ada kesalahan data hasil Pilpres 2024 di 1.223 TPS ke dalam Sirekap. Data tersebut dikumpulkan hingga Senin malam (19/2/2024).

Dia merinci kesalahan data hasil Pilpres 2024 di 1.223 TPS dalam Sirekap. Pertama, kesalahan data satu paslon terjadi di 822 TPS. Kedua, kesalahan data sebagian paslon di 233 TPS. Ketiga, terjadi kesalahan data tiga paslon di 108 TPS.

Betty menjelaskan, jumlah data yang salah input ke Sirekap itu setara dengan 0,21 persen dari total 586.646 TPS yang datanya sudah masuk ke Sirekap. Untuk kesalahan data hasil Pileg DPR 2024, terjadi di 4.167 TPS atau 0,71 persen dari total 586.646 TPS yang datanya sudah masuk ke Sirekap.

Baca juga : Dunia Usaha Senang, Pilpres Cuma 1 Putaran

“Proses penghitungan suara Pilpres yang sudah masuk dalam Sirekap sebanyak 586.646 TPS atau 71,26 persen dari total 823.236 TPS,” katanya.

Mantan Ketua KPU DKI Jakarta ini mengungkapkan, setiap hari terdeteksi sistem data yang anomali dalam Sirekap, sehingga KPU Kabupaten/Kota secara terus menerus selalu memperbaiki data yang masuk dalam Sirekap.

Selain itu, Betty mengatakan, petugas KPPS tidak bisa mengoreksi data hasil Pilpres 2024 dalam Sirekap melalui ponsel. Koreksi ketidaksesuaian data hanya bisa dilakukan KPU Kabupaten/Kota.

Baca juga : Idham Holik: Jika Tidak Akurat Kami Akan Perbaiki

Betty menegaskan, data di dalam Sirekap dijaga dengan ketat melalui lembaga yang berwenang. KPU bersama gugus tugas keamanan siber, kata dia, melakukan mitigasi dan optimalisasi keamanan data dan informasi.

Dalam rentang waktu 14-19 Februari 2024, Betty mengatakan, Sirekap telah diakses sebanyak 648.307.624 kali. Untuk mengolah traffic tersebut, KPU mengimplementasikan Content Delivery Network (CDN).

Dari sisi keamanan, Sirekap dilindungi oleh Web Application Firewall (WAF) dan anti-DDoS yang dapat membersihkan traffic secara efisien serta memberi perlindungan.

Baca juga : Saleh Partaonan Daulay: Sirekap Pemilu 2024 Menunjukkan Keanehan

Mendengar kejadian ini, netizen menganggap Pemilu digital dinilai gagal. Ada pula yang mengkritik KPU. “Jangan percaya dng sirekap KPU; perolehan suara Caleg bukan naik malah turun sampai ribuan, sylistem macam apa ini ? Berapa duit abis untuk bangun sistem ini,” ujar @susno2g.

“Jangan lupa, sirekap itu dibiayai Rp 30 miliar. Tentu ada yang dapat proyek itu. Lembaga berwenang yang mengaudit siapa. KPU jelas melanggar Undang-Undang Informasi,” pungkas @ muh_adoel.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.