Dark/Light Mode

Soal Kebijakan Pemerintah, Luhut Kadang Dikritik Anak Cucu

Selasa, 2 Februari 2021 07:00 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Humas Marves)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Humas Marves)

 Sebelumnya 
Kalau diperhatikan, stamina dan performa Bapak cukup luar biasa di usia 73 tahun. Pikirannya juga masih segar. Boleh tahu, resepnya Pak?

Saya tiap hari treadmill sekitar sejaman. Kemudian saya juga mengurangi makan malam. Jika kita sehat jasmani, maka pikiran kita juga segar.

Selain itu, saya selalu aktif berpikir bagaimana untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa ini. Banyak hal-hal kecil maupun besar, yang puluhan tahun tidak diperhatikan oleh pemerintah.

Memang memperbaiki Indonesia tidak semudah membalikkan tangan. Namun, apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya selama ini, saya rasa sudah on the right track. Tidak sempurna, tapi sudah ke arah yang benar. Pembangunan infrastruktur konektivitas, sudah dilakukan untuk mempermudah arus dan biaya logistik.  Hal ini akan memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Baca juga : Kerahkan Tim Hacker, Korut Kembangin Vaksin Covid-19

Pengembangan industry added value (industri yang memiliki nilai tambah) bahan baku mineral Indonesia, juga akan menempatkan Indonesia sebagai negara kunci dari global supply chain (rantai pasokan global) di sektor energi masa depan.

Pemangkasan birokrasi penghambat investasi, juga sangat mendorong perbaikan peringkat Indonesia dalam ease of doing business (kemudahan dalam berbisnis). Sekarang, kita berada nomor 73 dari sebelumnya nomor 120 pada tahun 2014, saat Pak Jokowi pertama kali menjadi Presiden.

Banyak yang menilai, bapak cukup powerful di pemerintahan. Hingga dijuluki menteri segala urusan. Pernah nggak sih Pak, ada menteri atau politisi yang iri dan ingin menjegal Bapak, karena hal itu?

Saya 2024 sudah mau istirahat, dan ngurus hobi saya. Tidak ada tujuan lain saya, selain untuk melihat Indonesia bisa maju. Dalam hal ini, koordinasi lintas kementerian memang menjadi kunci. Tidak ada satu kementerian yang berada di ruang vakum. Mungkin, dari situ timbul persepsi, saya ngurusin semua hal.

Baca juga : Potensi Kelangkaan Pupuk Tahun Ini Masih Cukup Besar

Kalau lagi ngumpul sama anak atau cucu, paling sering ngobrol soal apa Pak? Cerita apa yang paling senang di-share ke anak cucu?

Saya sering diskusi dengan anak-cucu saya. Mereka terkadang juga mengkritik saya tentang kebijakan pemerintah. Mereka sering mengingatkan saya, mengenai pentingnya kebijakan yang mengedepankan prinsip-prinsip keadilan sosial, dan juga keberlanjutan lingkungan hidup.

Maka dari itu, saya selalu berprinsip untuk hati-hati dalam mengambil kebijakan. Jangan sampai, mencederai anak cucu kita semua.

Oh, iya Pak. Banyak yang salut dan terharu, ketika bapak merealisasikan janji belasan tahun lalu dengan Presiden ke-4 RI KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur. Yakni, membikin sekolah atau kampus yang bagus untuk Nahdlatul Ulama (NU). Padahal, orang yang dijanjikan sudah tiada, tapi Bapak tetap berusaha menepatinya. Itu luar biasa lho, Pak...

Baca juga : Pemerintah Jual Surat Utang Mulai Rp 1 Juta

Sebenarnya,  itu cerita sekian belas tahun yang lalu. Tetapi, kalau kita bisa memberikan, kenapa tidak gitu lho. Dalam hidup kan gitu. Kebetulan, ada teman yang mau bantu.  Nah sekarang kita lagi ngurus, membuat desainnya.

Kemarin, saya juga sudah lapor presiden. Presiden setuju. Nanti pemerintah ikut membantu mendanai Universitas NU itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.