Dark/Light Mode

Bangun Monumen Lewat Cuitan

Kamis, 10 November 2022 06:39 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Dalam kasus korupsi pertambangan, apakah Mahfud akan melakukan hal yang sama? Atau hanya melempar bola, lalu “hilang tak berbekas”?

Mestinya tidak. Sebagai menteri yang memiliki otoritas, dia bisa menjadi “jenderal lapangan tengah”. Bisa berbuat lebih dari sekadar cuitan di Twitter.

Baca juga : Mencari Negarawan

Mahfud bisa mengatur kemana bola akan diarahkan. Memimpin orkestrasi dengan komitmen serta ketegasan yang bisa dikenang rakyat.

Karena, seperti disampaikan Mahfud (mengutip Ketua KPK tahun 2013), kalau korupsi di sektor pertambangan bisa dihilangkan, setiap orang Indonesia akan mendapat uang sebanyak Rp 30 juta per bulan.

Baca juga : Fenomena “Massa Non-Politik”

Ini jumlah yang luar biasa dan sangat bernilai di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang, ketika banyak PHK dan harga-harga melambung.

Sebenarnya, ini isu lama. Di DPR, juga pernah ramai. KPK, di era sebelumnya, juga menjadikan korupsi pertambangan sebagai prioritas. Tapi, hasilnya belum optimal.

Baca juga : Awas, Krisis AS Sampai Ke Bogor

Jangan sampai isu ini timbul-tenggelam, hanya jadi bumbu-bumbu omongan dan pidato, atau sekadar cuitan Twitter. Jangan. Mestinya, cuitan Mahfud ini mendasari lahirnya monumen megah pemberantasan korupsi.

Kita berharap, di sisa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, ada legacy yang bisa dikenang rakyat. Ada “tugu pemberantasan korupsi” ikonik yang akan terus dipandang dan menjadi acuan generasi berikutnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.