Dark/Light Mode

Politik Prangko

Jumat, 10 Maret 2023 04:56 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Peta politik menjelang Pemilu 2024 masih sangat cair. Meski beberapa partai sudah mendeklarasikan diri berkoalisi, tapi mereka masih membuka pintu dengan menjalin hubungan dan melakukan penjajakan dengan partai lain di luar lingkaran koalisinya. Demikian juga dengan para kandidat capres dalam koalisi, mereka tidak terpaku mencari pasangan di internalnya.

Para kandidat capres seperti sedang mempraktikkan politik prangko, yang gampang nempel dengan pihak mana pun demi memperbesar peluang maju dan memenangkan Pilpres. Cuma dioles air sedikit, tanpa lem pun, sudah nempel dengan rapat.

Baca juga : Maling Pintar, Maling Bodoh

Kita ambil contoh tiga kandidat capres yang selama ini banyak memuncaki hasil survei: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Ketiganya nampak aktif nempel dengan banyak figur yang punya peluang maju di Pilpres 2024.

Untuk Ganjar, saat ini memang masih solo fighter, karena belum ada kejelasan dukungan parpol untuk maju di 2024. PDIP, sebagai partai tempatnya bernaung, terlihat masih wait and see. Namun, hal itu tidak menghalangi Ganjar untuk nempel dengan banyak pihak. Dia terlihat dekat dengan Erick Thohir, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno. Kedekatan ini bisa kita baca sebagai penjajakan dan juga cara melihat respons publik mengenai kemungkinan untuk berduet.

Baca juga : Politik Jangan Dimasukkan Ke Hati

Kemudian, Prabowo, yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, sudah hampir menggenggam tiket untuk maju di Pilpres 2024. Bersama PKB, Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Tapi, Prabowo tidak terpaku pada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang selama ini sangat ngebet untuk maju di Pilpres 2024.

Prabowo tetap berusaha menjalin kedekatan dengan kandidat lain. Beberapa kali Prabowo nempel dengan Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, Mahfud MD, dan yang teranyar dengan Ganjar. Prabowo nampak masih mencari pasangan yang benar-benar cocok dan mampu mendongkrak elektabilitasnya di 2024.

Baca juga : Politik Ular Kobra Di Wirata

Anies juga sama. Saat ini, Anies sudah memegang tiket capres dari Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS. Di internal koalisi, Demokrat mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono dan PKS mengajukan Ahmad Heryawan. Namun, Anies, yang sudah diberikan wewenang menentukan cawapres, tidak mau buru-buru mengambil keputusan. Sama seperti Prabowo, Anies tetap melakukan penjajakan dengan kandidat lain. Contohnya dengan Ridwan Kamil, Sandiaga, Khofifah, dan yang lainnya.

Langkah tempel sana dan tempel sini tersebut kemungkinan akan terus berlangsung hingga mendekati detik-detik terakhir pendaftaran capres-cawapres pada 25 November nanti. Para kandidat akan terus mencari formasi terbaik untuk mendapatkan suara maksimal di Pilpres 2024.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.