Dark/Light Mode

Politik Dan Telur Adnan

Selasa, 23 Mei 2023 06:10 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
PDI-P, yang diperkirakan akan bergabung kembali dengan pemerintahan, hanya akan kebagian kursi di belakang. Bukan di depan. Di kabinet misalnya, PDI-P dalam posisi menyodorkan calon menteri. Bukan menentukan.

Lagi pula, ketika sudah menjadi Presiden, segala sesuatunya pasti berubah. Siapa pun Presidennya pasti memiliki gaya, program dan prioritas sendiri. Orang-orang kepercayaan yang melingkarinya, juga berbeda.

Karena itu, PDI-P tentu saja tidak ingin ada pemihakan, terutama ke Prabowo, dari sekarang. PDI-P menginginkan Jokowi dan keluarganya, all out untuk Ganjar.

Baca juga : Ironi Pahit 25 Tahun

Namun, sepertinya, semuanya akan klir ketika saatnya tiba. Ketika pendaftaran resmi capres dan cawapres, Oktober 2023.

Karena, Pilpres 2019 juga demikian. Mainnya di menit-menit terakhir. Saat itu Mahfud Md sudah bersiap duduk di kursi calon wapresnya Jokowi. Namun, di injury time, tiba-tiba ada manuver dari petinggi parpol koalisi yang menolak Mahfud. Akhirnya Kyai Ma’ruf Amin yang dipilih.

Sekarang pun demikian. Apa yang terlihat di permukaan, hanya warna-warni atau dinamika biasa saja. Bisa juga hanya “tonil politik” yang berakhir manis. Akan menjadi happy ending bagi Jokowi dan PDI-P.

Baca juga : Rebut Hati Rakyat Di Tahun Politik

Rakyat bingung. Pasti. Apalagi kalau kawan jadi lawan, atau sebaliknya. Sementara rakyat sudah bersekutu dengan baik atau berantem habis-habisan, lalu ambyar.

Namun, tidak sedikit rakyat menyikapi santai fenomena seperti itu. Mencari nafkah seperti biasa. Siapa pun Presidennya, bukan persoalan yang harus diperjuangkan mati-matian.

“Saya mah jualan saja, enggak mau pusing mikir politik,” kata Adnan, yang biasa dipanggil Ucok, pedagang telur di Kebayoran Lama.

Baca juga : Mundur Karena Nyaleg, Layak Diapresiasi

Yang dia pusingkan, justru manuver harga-harga, terutama telur. “Kenapa harga telur sekarang mahal banget ya?! Saya naikkin harga, pembeli protes, sedangkan kenaikannya bukan dari saya, tapi dari sononya,” kata Adnan.

Adakah yang mendengarkan suara Ucok dan menyelami kepasrahannya? ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.