Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Apa hubungan MRT Jakarta dengan jendela pecah? Apakah MRT yang hari ini akan diresmikan Presiden Jokowi sudah ada jendelanya yang pecah atau rusak? Bukan.
Bukan itu. “Jendela rusak” adalah teori yang diperkenalkan dua ilmuan sosial Amerika Serikat, James Q. Wilson and George L. Kelling pada 1982.
Intinya kira-kira begini. Apabila kejahatan atau ketidakteraturan kecil dibiarkan tanpa ditindaklanjuti maka akan lebih banyak orang melakukan hal yang sama.
Dampaknya, bahkan menyebabkan terjadinya kejahatan yang lebih besar. Teori ini berdasar hasil percobaan terhadap beberapa jendela pecah di sebuah daerah pemukiman.
Baca juga : Parpol Dan Menteri
Jendela pecah yang tak segera diperbaiki itu kemudian memicu orang-orang ikut memecahkan jendela-jendela lainnya, melakukan aksi vandalisme dan bahkan membobol masuk.
Lama-lama orang tidak peduli terhadap rumah tersebut. Jendela pecah kemudian dianggap biasa. Normal. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali “jendela pecah” yang dianggap sepele.
Misalnya, pungli kecil-kecilan, coret-coretan gravity yang mengotori kota dan area publik, jalan berlubang, got mampet, melawan arus di jalan. Banyak lagi. Jangan sampai MRT Jakarta yang menjadi kebanggaan baru warga ibukota memperlihatkan banyak “jendela pecah”.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.