Dark/Light Mode

“Cina & Saudi”

Minggu, 3 Maret 2019 06:28 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Dan, Arab Saudi benar-benar menerapkannya. Dalam waktu dekat, para pelajar dan mahasiswa di Arab Saudi akan mendapat mata pelajaran atau mata kuliah bahasa Mandarin.

Ini akan diberlakukan dari SD sampai universitas. Sebaliknya, Arab Saudi akan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa di bidang kebudayaan Cina-Arab.

Baca juga : Hebatnya Timnas

Di antaranya, sastrawan, dosen, penerjemah, yang melahirkan penelitian ilmiah terbaik dalam bahasa Arab, karya seni terbaik, atau terjemahan terbaik literatur Cina-Arab.

Keputusan itu diambil dalam kunjungan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) ke Beijing, 22 Februari 2019 lalu. Selain Cina, Indonesia sebenarnya menjadi salah satu negara tujuan dalam tour MBS ke Asia.

Baca juga : Bersihkan Sampah Visual

Namun, kunjungan ke Indonesia “tiba-tiba” dibatalkan. MBS tak jadi mampir. Cina memang “jago”. Di saat negara lain menjauhi MBS karena diduga terlibat pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, Cina justru mendekat. Ada celah di situ.

Kedekatan itu terlihat dalam KTT G20 di di Buenos Aires, Argentina, Desember 2018. Waktu itu, Presiden Xi Jinping menjadi pemimpin negara yang paling akrab dengan MBS.

Baca juga : Pilpres Dan Pileg Jangan Oleng

Di saat beberapa nagara lain menyoroti masalah Adnan Khashoggi, Xi Jinping sama sekali tak menyinggung soal sensitif tersebut dengan MBS. Dia memilih membicarakan soal ekonomi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.