Dark/Light Mode

Jokdri Tak Sampai Final

Selasa, 26 Maret 2019 05:47 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Setelah Edy Rahmayadi yang terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 mengundurkan diri Januari lalu, pucuk pimpinan berpindah ke Joko Driyono. Jokdri kena kasus, pindah lagi ke Gusti Randa, mantan artis.

Organisasi yang didirikan pada 1930 ini harus segera punya kepengurusan baru, yang tak punya beban kasus. Yang tidak tersandera masa lalu. Kongres Luar Biasa (KLB) harus segera digelar setelah Pemilu 17 April. Jangan lama-lama. Siapa calonya?

Baca juga : Jendela Pecah, MRT Dan 3 M

Pasti banyak. Hanya saja, jangan sekadar mau. Apalagi kalau niatnya tidak lurus. Bahaya. Ketum harus ngerti bola luar-dalam. Karena di bola ini, para pelaksananya, terutama di tataran pelaksana teknis, sudah sangat-sangat paham segala bentuk “permainan”.

Karena sudah tahu “jalan tikusnya”, kalau ketumnya tak paham lapangan, atau sekadar menerima laporan, dengan mudah bisa disetir anggota.

Baca juga : Bukan Hanya MRT

Misalnya, soal pengaturan skor yang sekarang sedang heboh. Karena itu, butuh ketum yang kuat, yang sanggup melawan mafia seperti nama Satgas Anti Mafia Bola.

“Mafia” itu bisa orang perorang, kelompok, bisa pula sistem dan budaya yang sudah berurat berakar. Harus ada yang berani. Siapa tokoh pemberani itu? Sepak bola Indonesia siap menunggu. Di lapangan hijau. Bukan di meja hijau. **

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.