Dark/Light Mode

Koalisi Baru

Minggu, 28 April 2019 05:30 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - PAN memiliki peluang terbesar untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Maruf. Sementara Demokrat masih terkendala hubungan Megawati dan SBY yang “belum normal”.

PAN sudah punya peta jalan untuk “lompat pagar”. Pada Pilpres 2014, PAN mengusung Hatta Rajasa untuk mendampingi Prabowo. Pasangan ini kalah oleh Prabowo-JK. Selisihnya cukup tipis, enam persen.

Tak tahan godaan, setahun setelah Pilpres, 2015, PAN akhirnya bergabung dengan kubu Jokowi-JK. Awalnya, PAN malu-malu. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berdalih bahwa mereka tak mengincar apa-apa. Fakta kemudian membuktikan bahwa Jokowi menyerahkan kursi kabinet untuk PAN.

Baca juga : Rekonsiliasi, Apa Bisa?

Sekarang juga demikian. Jokowi sudah bertemu Zulkifli. Lagi-lagi, katanya hanya silaturahmi. Tapi, tentu saja, “tidak ada makan siang gratis”. Jokowi butuh dukungan terutama di parlemen, sementara PAN butuh kekuasaan. Bentuknya, bisa kursi kabinet.

Bagaimana dengan Amien Rais yang sekarang tampak sangat menyerang pemerintahan Jokowi? Dengan idiom-idiom khasnya yang tajam, Amien misalnya menyebut “bebek lumpuh” dan segala macam sebutan. Sepertinya tak bakal bisa ketemu dengan Jokowi.

Memang terlihat ada gap yang sangat tajam dan lebar. Tapi, pengalaman sudah membuktikan bahwa Amien juga bisa luluh, seperti pengalaman 2014. Saat itu, beberapa tokoh PAN mengklaim, keputusan untuk bergabung dengan pemerintah Jokowi pada 2014, juga atas persetujuan Amien.

Baca juga : Politik dan Sakaratul Maut

Ini bedanya dengan Demokrat-PDIP. Hubungan SBY dengan Megawati sampai sekarang masih terkendala. SBY sendiri pernah mengakui hal tersebut.

Sebelum Pilpres 2019 lalu, Demokrat sebenarnya punya kans untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Maruf. Tapi, seorang tokoh Demokrat mengatakan, “ada yang menutup pintu rapat-rapat”. Demokrat akhirnya bergabung dengan Prabowo-Sandi, dengan segala macam dramanya, termasuk insiden “jenderal kardus” dan sebagainya.

Namun, politik tetap saja poilitik, seni memungkinkan yang tidak mungkin. Semuanya bisa terjadi. Bahkan yang pernah terpikirkan sekali pun. Hanya dalam teori, air dan minyak tak bisa bersatu. Dalam politik, semuanya bisa bersatu. Bahkan dengan musuh bebuyutan sekali pun.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.