Dark/Light Mode
Sebelumnya
Data Covid-19 sama saja. Tak juga beres. Perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah, sebenarnya sudah diingatkan para ahli dan lembaga yang memantau penanganan Covid-19, sejak tahun lalu.
Perbedaan itu, antara lain karena data tidak diperbarui selama berhari-hari. Akibatnya, begitu di-update, langsung terlihat banyak. Melonjak tinggi. Seperti roller coaster. Mengerikan.
Baca juga : Fokus Covid, Bukan Yang Lain
Sekarang, warning supaya membenahi urusan data itu menjadi kenyataan. Data-data masih kacau. Belum sinkron. Katanya, “penghapusan” data kematian dari indikator penilaian, hanya sementara, sembari menunggu perbaikan. Apakah ini semacam “pemutihan”?
Apa pun itu, tidak ada jalan lain: segera perbaiki manajemen data. Jangan sekadar “menyembunyikan kotoran di bawah karpet”. Bersihkan. Buang.
Baca juga : Hati-Hati Varian 2024
Karena, kematian bukan sekadar angka. Ada duka mendalam di situ. Ada anak yang tiba-tiba menjadi yatim piatu. Ada orang-orang tercinta yang tiba-tiba tiada. Ada harapan yang hilang. Ada banyak kisah sedih yang melekat di angka-angka dan data itu.
Itu nyata. Fakta. Bukan sekadar deretan angka atau data tanpa jiwa. Karena itu, perlakukan data dengan baik dan benar. Karena, dia punya jiwa. Kunci masa depan. Data kita dicuri atau dikerjai, masa depan kita tak jelas. Panduan kita hilang. Orang lain yang akan menyetir kita.
Baca juga : Kasus 2 T Dan Utang Rasa
Dan, akhirnya, 270 juta rakyat hanya sekadar angka di mata bangsa lain. Mereka memanfaatkan dan memandu kita dengan data yang mereka miliki. Sesuai kepentingan mereka. Tanpa kita sadari.
Sementara itu… kita masih sibuk dengan fotokopi KTP, legalisir, atau data ganda yang tumpang tindih, masalah-masalah yang sudah ada sejak Repelita I.(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.