Dark/Light Mode

KPK Baru

Minggu, 26 Mei 2019 05:01 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Apakah pimpinan KPK yang akan datang lebih baik atau lebih buruk dibanding yang sekarang?

Pencariannya sudah dimulai. Presiden sudah membentuk panitia seleksi (pansel) untuk mencari para pendekar baru KPK. Anggota Pansel, sembilan orang, dipimpin Yenti Ganarsih, pakar pencucian uang yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

Ketika diumumkan, banyak masukan dari masyarakat mengenai komposisi Pansel. Ada yang disorot Laporan Harta Kekayaannya, ada yang diungkap rekam jejaknya karena pernah menjadi saksi ahli terdakwa korupsi. Ada juga yang dipersoalkan karena hal sepele: pernah menggugat laundry kiloan senilai 210 juta karena jasnya mengkerut.

Itu tahap pertama. Pansel.

Baca juga : KPK Bukan Akuarium

Tahap kedua, calon pimpinan KPK. Para kandidat yang berasal dari beragam latar belakang, track record dan kepentingan, butuh perhatian ekstra supaya tidak meloloskan calon yang justru bisa melemahkan KPK. Pansel akan memilih sepuluh nama calon Pimpinan KPK.

Tahap ketiga, di DPR. Dari sepuluh nama tersebut, DPR akan memilih lima dari sepuluh nama. Ketua KPK 2019-2023, juga akan akan dipilih di DPR.

Tahap ini tak kalah krusialnya. Karena kita tahu, di KPK sekarang ada beberapa anggota DPR yang namanya terseret kasus.

Kita berharap, DPR mampu menghilangkan konflik kepentingan. Jangan ada NKK, Nolong Kawan-Kawan. Jangan juga ada “nego-nego” politik untuk mengangkat kasus tertentu atau mengabaikan kasus lain. Di sinilah tugas publik untuk terus mengawal dan mengawasi proses ini.

Baca juga : Koalisi Baru

Masa kerja Agus Rahardjo cs yang tinggal tujuh bulan, juga perlu tetap diawasi. Karena, berdasarkan catatan ICW, masih ada 18 kasus besar yang belum dituntaskan KPK periode sekarang. Ini berpotensi menjadi warisan.

Saat ini, ada sejumlah lembaga masyarakat atau LSM yang serius mengawal proses pemilihan capim KPK. Mereka menamakan dirinya Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Namun, ini saja tidak cukup. Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan.

Mampukah pemilihan pimpinan KPK terus dikawal dan diawasi? Kita tunggu nama-nama awal yang keluar dari kantong Pansel.

Kita juga menunggu lima nama pilihan DPR. Apakah ada nuansa politik dan “paket nego”? Kita lihat nanti.

Baca juga : Selandia Baru

Stamina, konsistensi dan ketahanan publik dan mereka yang mengawasi calon pimpinan KPK, juga sangat penting.

Sebelum tahun berganti, kita akan tahu, KPK akan lebih baik atau lebih buruk? Apa pun hasilnya, itulah cerminan sebagian wajah kita. Wajah Indonesia.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :