Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sukses Catat Kinerja Positif Sepanjang 2021
Mantap Nih, BNI Raup Laba Rp 10,89 Triliun
Kamis, 27 Januari 2022 08:20 WIB
Sebelumnya
“Kredit BNI ditargetkan bisa tumbuh 7 persen hingga 10 persen di kuartal I-2022. Penguatan manajemen risiko, terutama platform digital akan terus dilakukan,” yakin Royke.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menambahkan, peran pendapatan non-bunga juga tergolong semakin kuat pada pencapaian 2021. FBI pada akhir 2021 tumbuh 12,8 persen yoy menjadi sebesar Rp 13,64 triliun.
“FBI pada 2021 didukung oleh fee consumer dan fee business banking yang masing-masing tumbuh 6 persen dan 10,7 persen yoy. Sehingga menandai pemulihan yang kuat dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Novita.
Baca juga : Kemendagri Klaim Realisasi APBD 2021 Capai Rp 1.1 Triliun
Sementara, pertumbuhan kredit ditopang oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 729,17 triliun atau tumbuh 15,5 persen yoy. Dan membawa BNI pada situasi likuiditas yang sangat mencukupi dan jauh melampaui pertumbuhan kredit tahun lalu.
Dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) BNI juga masih mendominasi DPK, yaitu terjaga pada level 69,4 persen dari seluruh DPK.
CASA terdongkrak hingga 17,1 persen yoy menjadi Rp 506,06 triliun. Pertumbuhan dana murah ini mendorong perbaikan cost of fund dari 2,6 persen pada akhir 2020 menjadi 1,6 persen di 2021.
Baca juga : Sepanjang 2021, Pemerintah Salurkan KUR Rp 281,86 Triliun
Tak hanya mencatat laba positif pada 2021, BNI juga sukses membukukan kinerja pembiayaan segmen hijau. Di mana portofolio hijau tercatat Rp 172,4 triliun, atau 29,6 persen dari total portofolio kredit BNI.
Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada menjabarkan, pembiayaan hijau ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat. Yakni, melalui pembiayaan segmen kecil dengan total portofolio mencapai Rp 117 triliun.
“Selebihnya digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan. Serta pengelolaan polusi dan pengelolaan limbah,” ujar David, dalam kesempatan yang sama.
Baca juga : KLHK Gugat Perusahaan Pembakar Hutan Dan Lahan Rp 1 Triliun
Dia menuturkan, kinerja pembiayaan hijau yang positif dan didukung kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi, serta praktik Tata Kelola Perusahaan yang unggul, mendorong peningkatan rating Environmental, Social and Governance (ESG) BNI dari MSCI (Morgan Stanley Capital International) menjadi A sejak November 2021.
“Rating A saat ini menjadi yang tertinggi di antara perbankan Indonesia. Sekaligus menegaskan posisi kami sebagai pioneer dalam implementasi keuangan berkelanjutan,” terang David.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya