Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Krisis Pangan, Pengusaha Diminta Tanam Sorgum
Jokowi: Tidak Usah Ribuan Hektare, Coba 10 Hektare
Rabu, 24 Agustus 2022 06:35 WIB
Sebelumnya
“Saya lihat, di Waingapu NTT yang tanahnya marjinal dan kurang air, sorgum tumbuh sangat subur. Lahan pun, kalau mau cari sampai ratusan ribu hektare, banyak di NTT. Inilah yang saya tunggu dari Kadin,” sambungnya.
Jokowi juga mengungkapkan, permintaan terhadap komoditi lain, misalnya jagung, baik untuk kebutuhan pangan atau pakan ternak, tergolong tinggi. Baik dari dalam atau luar negeri.
Impor jagung saat ini masih 800 ribu ton. Sebelumnya, 7 tahun lalu, impor jagung 3,5 juta ton. Jadi, ini adalah peluang. Jagung ditanam di mana pun, tumbuh.
“Kalau Kadin yang ngerjain, ya jangan tradisional caranya. Harus mekanisasi. Konsorsium bareng-bareng. Bikin 100 ribu hektare, dengan alat modern. Pemupukan pakai drone. Itu baru namanya Kadin,” pesan Jokowi.
“Jangan cuma nanam 10 hektare, mosok Kadin cuma segitu,” tandasnya.
Jokowi mengakui, sejumlah negara menghadapi persoalan global. Tidak semakin gampang. Tetapi semakin rumit.
Baca juga : Kader PPP Diminta Perkuat Soliditas Dan Tingkatkan Elektabilitas
Awalnya, lembaga-lembaga internasional hanya meramal 9 negara akan ambruk. Tetapi, jumlahnya bertambah menjadi 25 negara. Lalu, tambah lagi 42 negara. Terakhir, ekonomi 66 negara diperkirakan akan ambruk.
“Satu per satu sudah mulai. Inilah yang kita hadapi sekarang. Sebuah keadaaan dan situasi yang tidak mudah. Situasi yang sangat-sangat sulit. Bertubi-tubi. Mulai dari krisis kesehatan karena pandemi Covid-19, masuk ke krisis pangan. Masuk lagi ke krisis energi, keuangan. Ini tidak mudah. Untuk pangan saja, sangat mengerikan,” papar Jokowi.
Kepala Negara pun menjelaskan pengalamannya, saat menjalankan misi damai ke Ukraina dan Rusia. Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia bicara 1,5 jam dengan Presiden Zelensky. Dengan Putin, lebih lama, 2,5 jam.
Baca juga : Jokowi: Kebangetan Banget
“Saya sebetulnya ingin, agar ada ruang dialog. Tapi, saya lihat di lapangan, sulit mempertemukan Presiden Putin dan Zelensky dalam ruang dialog. Sehingga, saya berbelok. Saat itu, saya belokkan ke urusan krisis pangan saja,” beber Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya