Dark/Light Mode

Krisis Pangan, Pengusaha Diminta Tanam Sorgum

Jokowi: Tidak Usah Ribuan Hektare, Coba 10 Hektare

Rabu, 24 Agustus 2022 06:35 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada KADIN Provinsi Se-Indonesia, di TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/08/2022). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada KADIN Provinsi Se-Indonesia, di TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/08/2022). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

 Sebelumnya 
“Saya lihat, di Waingapu NTT yang tanahnya marjinal dan kurang air, sorgum tumbuh sangat subur. Lahan pun, kalau mau cari sampai ratusan ribu hektare, banyak di NTT. Inilah yang saya tunggu dari Kadin,” sambungnya.

Jokowi juga mengungkapkan, permintaan terhadap komoditi lain, misalnya jagung, baik un­tuk kebutuhan pangan atau pak­an ternak, tergolong tinggi. Baik dari dalam atau luar negeri.

Impor jagung saat ini masih 800 ribu ton. Sebelumnya, 7 tahun lalu, impor jagung 3,5 juta ton. Jadi, ini adalah peluang. Jagung ditanam di mana pun, tumbuh.

Baca juga : Jokowi: Bikin Konsorsium, Garap 100 Ribu Hektare Pakai Mekanisasi, Itu Baru Namanya KADIN...

“Kalau Kadin yang ngerjain, ya jangan tradisional caranya. Harus mekanisasi. Konsorsium bareng-bareng. Bikin 100 ribu hektare, dengan alat modern. Pemupukan pakai drone. Itu baru namanya Kadin,” pesan Jokowi.

“Jangan cuma nanam 10 hek­tare, mosok Kadin cuma segitu,” tandasnya.

Jokowi mengakui, sejumlah negara menghadapi persoalan global. Tidak semakin gampang. Tetapi semakin rumit.

Baca juga : Kader PPP Diminta Perkuat Soliditas Dan Tingkatkan Elektabilitas

Awalnya, lembaga-lembaga internasional hanya meramal 9 negara akan ambruk. Tetapi, jumlahnya bertambah menjadi 25 negara. Lalu, tambah lagi 42 negara. Terakhir, ekonomi 66 negara diperkirakan akan ambruk.

“Satu per satu sudah mulai. Inilah yang kita hadapi sekarang. Sebuah keadaaan dan situasi yang tidak mudah. Situasi yang sangat-sangat sulit. Bertubi-tubi. Mulai dari krisis kesehatan kar­ena pandemi Covid-19, masuk ke krisis pangan. Masuk lagi ke krisis energi, keuangan. Ini tidak mudah. Untuk pangan saja, sangat mengerikan,” papar Jokowi.

Kepala Negara pun menjelas­kan pengalamannya, saat men­jalankan misi damai ke Ukraina dan Rusia. Jokowi bertemu Presi­den Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia bicara 1,5 jam dengan Presiden Zelensky. Dengan Putin, lebih lama, 2,5 jam.

Baca juga : Jokowi: Kebangetan Banget

“Saya sebetulnya ingin, agar ada ruang dialog. Tapi, saya lihat di lapangan, sulit mempertemu­kan Presiden Putin dan Zelensky dalam ruang dialog. Sehingga, saya berbelok. Saat itu, saya be­lokkan ke urusan krisis pangan saja,” beber Jokowi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.