Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Antisipasi Lonjakan Penumpang Libur Nataru
AP II Siapkan Tiga Jurus
Sabtu, 22 Desember 2018 12:07 WIB
Sebelumnya
Kedua, proses birokrasi. Awaluddin mengakui, stakeholders memiliki aturan main berbeda-beda. Hal ini yang harus diintegrasikan. Pihaknya sudah melakukan koordinasi, misalnya dengan Bea dan Cukai, Badan Karantina, hingga Imigrasi.
“Tidak ada yang berdiri sendiri. Mereka tahu periodenya lagi padat. Ini harus jadi komitmen bersama. Ada apel bersama, dan kita masuk dalam sebuah situasi yang diharuskan berkoodinasi antar stakeholders. Dan koordinasinya harus bagus,” katanya.
Ketiga, soal fasilitas dan infrastruktur. Menurut Awaluddin, persiapan terus dilakukan agar dapat melayani dengan baik. Seluruh fasilitas mulai dari garbarata hingga kesiapan armada taksi pun tak luput dari tinjauannya.
Baca juga : AP I Dapat Suntikan Rp 5 T Dari 3 BUMN
Kinerja Memuaskan
Direktur Keuangan AP II Andra Y Agussalam mengatakan, kinerja perseroan baik dan memuaskan. Saat ini perseroan mentargetkan pendapatan Rp 9,4 trilun. Tahun lalu, perseroan telah mengantongi Rp 8,1 triliun. Pertumbuhannya hampir 17 persen.
“Stay di double digit. Pertumbuhannya tidak saja di pendapatan, kami juga lagi mengejar pertumbuhan laba operasi. yang terpenting adalah EBITDA (laba sebelum pajak). Karena ini perusahaan infrastruktur, EBITDA-nya harus kuat sehingga kami bisa terus berinvestasi,” terang Andra.
Baca juga : Pelni Siapin 26 Kapal Trayek Nusantara
Andra menjelaskan, laba bersih perseroan mencapai Rp 2 triliun. Per Juni 2018, perseroan sudah mengantongi Rp 800 miliar. Dia berharap laba terus meningkat. Sebab, AP II selalu memelihara pertumbuhan pendapatan, dan operasional dibuat efisien.
Untuk belanja modal (capex) tahun ini, perseroan menganggarkan Rp 18 triliun. Rp 8,5 triliunnya didapat dari pihak ketiga, Rp 3 triliun direncanakan dari obligasi, dan Rp 5,5 dari perbankan. Total obligasi yang sudah dicatatkan mencapai Rp 750 miliar. Angka itu terbagi menjadi dua seri. Seri A bernilai Rp 200 miliar bertenor tiga tahun. Kisaran bunganya mencapai 8,65 per tahun. Sedangkan Seri B bernilai Rp 550 miliar bertenor lima tahun.
Seri ini tingkat bunganya lebih besar, yakni 8,95 persen per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Baca juga : Antisipasi Juara Liga 1 2018, PT LIB Siapkan 2 Piala
“Kombinasi ini kami lakukan untuk menjaga pertumbuhan antara cashflow dan rugi laba. Supaya tidak menekan cashflow, kami juga mengeluarkan obligasi,” pungkas Andra. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya