Dark/Light Mode

Soal Korban Pinjol Bunuh Diri

Bos AdaKami Ngaku Selalu Patuhi Aturan OJK Dan AFPI

Minggu, 24 September 2023 07:20 WIB
Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr (kiri) bersama Sekjen Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko kanan saat konferensi pers mengenai berita viral terkait fintech peer-to-peer (P2P) lending, AdaKami di Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr (kiri) bersama Sekjen Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko kanan saat konferensi pers mengenai berita viral terkait fintech peer-to-peer (P2P) lending, AdaKami di Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) berjanji bakal memenuhi perintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menginvestigasi kasus korban bunuh diri yang menyeret nama perusahaan tersebut.

Melalui postingan akun @rakyatvspinjol di Twitter (X) pada Minggu (17/9), viral ada peminjam AdaKami yang bunuh diri karena terlilit utang dan diteror debt collector.

Korban berinisial ‘K’ yang didu­ga laki-laki disebutkan meminjam uang melalui AdaKami sebesar Rp 9,4 juta. Parahnya, dia harus mengembalikan pinjaman tersebut senilai Rp 18 juta hingga Rp 19 juta.

Baca juga : Viral Adanya Kabar Korban Bunuh Diri, Pinjol AdaKami Lakukan Investigasi

Atas hal itu, Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr mengaku, pihaknya su­dah melakukan investigasi sejak berita viral ini muncul.

Hingga Jumat (22/9), AdaKami belum juga menerima informasi lengkap terkait identitas korban dari akun X tersebut, untuk dapat mengkaitkannya dengan terduga oknum Desk Collector (DC).

AdaKami juga masih berusaha mendapatkan identitas pemilik akun yang lebih dahulu menulis informasi korban di media sosial.

Baca juga : Ada Yang Mau Segera, Ada Yang Minta Sabar

Bernardino bilang, pihak­nya sudah dipanggil wasit lem­baga keuangan untuk menjelas­kan duduk perkaranya. Dari hasil pemanggilan tersebut, AdaKami telah melakukan investigasi awal untuk mencari debitur berinisial ‘K’ yang marak diberitakan.

“Namun kami belum menemu­kan debitur yang sesuai dengan informasi yang beredar,” jelas Ber­nardino di Jakarta, Jumat (22/9).

Sebagai perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending berizin OJK, AdaKami selalu patuh terhadap peraturan dan perintah otoritas. Pihaknya juga masih terus melaku­kan investigasi mendalam menge­nai kebenaran berita tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.