Dark/Light Mode

Investor Tanam Modal Rp 3 Triliun

KIT Batang Lebih Keren Dibanding Negeri Jiran

Rabu, 13 Desember 2023 07:20 WIB
Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi (dua kanan) saat Media Gathering di Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (11/12/2023). (ANTARA/Kuntum Riswan)
Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi (dua kanan) saat Media Gathering di Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (11/12/2023). (ANTARA/Kuntum Riswan)

 Sebelumnya 
Di KIT Batang, pihaknya menyewakan lahan dan saat ini sudah masuk fase dua, dengan luas lahan 650 hektar (ha).

“Separuhnya atau 300-an hektar sudah disewa investor. Nilainya (investasi) antara Rp 2,5 triliun sampai Rp 3 triliun,” beber Yadi.

Di fase kedua ini, kata dia, salah satu investor yang telah melakukan signing Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) di KIT Batang adalah PT Wanxinda Green Travel Industry Development dan PT Wanxinda Batang Industry Land Invest­ment (Wanxinda) untuk tanah seluas 98 ha, dengan kontrak senilai Rp 1 triliun.

Adapun di fase pertama, total lahan yang disewa seluas 450 ha telah dikontrak oleh 14 tenant.

Baca juga : Smelter Titanium Pertama Di Indonesia Dibangun Di Bangka

Di kesempatan yang sama, Direktur Investasi Danareksa Chris Soemijantoro menjelaskan, semula Wanxinda ingin menem­pati lahan seluas 200 hektar, bah­kan hingga 1.000 ha di Batang.

Chris menampik anggapan miring, yang mengatakan pihaknya kesulitan mendaptkan investor. Karena sebenarnya, justru Danareksa sangat selektif untuk urusan ini.

“Kami selektif siapa yang bisa masuk. Fokus pada value chain dan produk turunannya, agar lebih besar manfaatnya. Serta fokus pada teknologi yang diinginkan,” katanya.

Dari 650 hektar luas lahan yang ditawarkan, sudah seten­gahnya diminati investor asal Amerika Serikat, di antaranya ada industri yang bergerak di sektor baterai.

Baca juga : Masa Orang Kerja Keras Tak Dibayar Sesuai Aturan

“Sejauh ini sudah ada 5 peru­sahaan yang masuk, tapi yang di pipeline sangat banyak,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, KIT Batang memiliki total luas lahan 4.300 hektar, yang pengembangannya terbagi atas tiga klaster. Dan masing-masing klaster juga terbagi atas tiga fase pembangunan.

Direktur Keuangan & Manaje­men Risiko Danareksa, Muham­mad Teguh Wirahadikusumah mengaku, pengelolaan kawasan industri menjadi salah satu lini bisnis yang berkontribusi pada kinerja perusahaan.

Ia menargetkan, pencapaian laba bersih konsolidasi sepanjang 2023 bisa mencapai Rp 1,299 triliun. Atau naik tipis dari tahun lalu sebesar Rp 1,245 triliun.

Baca juga : Beban APBN Biayai IKN Berpeluang Lebih Ringan

Menurut Teguh, target laba bersih itu melonjak 34 persen dari tahun 2021, saat holding tersebut dibentuk, yaitu Rp 728 miliar.“Pada 2022 itu, kinerjanya me­mang lompat dari Rp 728 miliar menjadi Rp 1,2 triliun, dan di 2023 insya Allah bisa capai target sesuai RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya),” ucap Teguh.

Selain itu, pendapatan ber­sih juga ditargetkan naik 11,5 persen di tahun ini, Return of Equity (ROE) perseroan naik 3,7 persen, serta Debt to Equity ratio (DER) juga meningkat sebesar 0,47 kali.

Dia mengakui pencapaian tersebut belum sesuai dengan target Kementerian BUMN, yaitu 3 kali. “Namun kami masih ada banyak ruang untuk terus berkembang,” pungkasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.