Dark/Light Mode

Genjot Ekspor Hortikultura, Pisang Cavendish Ditanam Perdana Di Ponorogo

Sabtu, 3 April 2021 18:27 WIB
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso (Foto: Istimewa)
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka percepatan pelaksanaan program pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kembali melakukan inisiasi dan kerja sama kemitraan dengan pemerintah daerah.

Kali ini, Desa Pulung di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan, melalui penanaman perdana pengembangan komoditas hortikultura. Acara serupa, sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh pada 18 Februari 2020.

“Sesuai arahan Bapak Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, inisiasi dan kerja sama kemitraan yang dilakukan oleh Kemenko Perekonomian ini dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah, dan meningkatkan ketersediaan sumber pangan yang berkualitas,” tutur Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dalam pembukaan rangkaian kegiatan penanaman perdana pengembangan komoditas hortikultura di Ponorogo (3/4).

Program ini, akan menjadi role model manajemen agribisnis yang lebih baik, melalui kemitraan dengan pelaku usaha yang sudah memiliki kompetensi untuk ekspor.

Baca juga : Luhut Janjikan Visa 5 Tahun Diterapkan Bulan Depan

BPS mencatat, sektor pertanian memiliki kontribusi sebesar 13,70 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Atau terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan (19,88 persen).

Pada periode Januari-Februari 2021, ekspor sektor pertanian mencapai 0,65 miliar dolar AS. Naik 10,17 persen terhadap periode Januari-Februari 2020, yang hanya 0,59 miliar dolar AS.

"Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memberikan sumbangsih yang sangat besar, dalam perekonomian Indonesia. Serta terbukti tangguh dan resilien di masa pandemi Covid- 19,” ujar Susiwijono.

Selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020, terdapat nilai realisasi ekspor buah-buahan segar dan olahan mencapai 389,9 juta dolar AS.

Baca juga : Genjot Vaksinasi Lansia, Ini Strategi Yang Diterapkan Pemkab Tangerang

Lebih detail, ekspor buah-buahan segar di tahun 2020 mencapai  96,3 juta dolar AS. Meningkat 30,31 persen dibanding tahun 2019.

Kondisi tersebut menunjukkan, produk buah-buahan Indonesia diminati oleh pasar global. Sehingga, perlu dikembangkan untuk meningkatkan daya saing produk. Serta meningkatkan kontribusi ekspor buah-buahan terhadap devisa negara.

Dari total ekspor buah-buahan segar dan olahan di tahun 2020, ekspor produk olahan nanas memberikan kontribusi terbesar dibanding buah segar dan olahan lainnya, dengan angka 70,30 persen.

Sedangkan untuk ekspor buah-bahan segar, pisang memberikan kontribusi sebesar 6 persen terhadap total ekspor buah-buahan segar.

Baca juga : Pebisnis Girang Wisata Bali Segera Dibuka Lagi

“Terdapat 5 negara tujuan utama ekspor utama produk buah-buahan Indonesia, yaitu China, Hongkong, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Pakistan,” ujar Susiwijono.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.