Dark/Light Mode

Jadi Pembahasan Di KTT COP 26

Erick Dorong BUMN Garap Ekonomi Hijau

Kamis, 4 November 2021 06:50 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bersalaman dengan Presiden AS Joe Biden di sela acara KTT COP26. (Foto: Istimewa).
Menteri BUMN Erick Thohir bersalaman dengan Presiden AS Joe Biden di sela acara KTT COP26. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Investor global berencana investasi di sektor ekonomi hijau (green economy) di Indonesia. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan bisa menangkap peluang tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kepercayaan dunia internasional terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang harus direspons dengan baik. Salah satunya, rencana investasi beberapa negara untuk mengembangkan green economy di Indonesia. Hal ini akan menjadi tantangan bagi BUMN.

Baca juga : Aplikasi Berbasis Cloud, Briefer Dorong Komunikasi Digital

“Itu peluang yang harus ditangkap. Sehingga transformasi yang dijalankan BUMN harus menjunjung prinsip transformasi energi bersih, sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau,” ujar Erick, dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia Conference of the Parties (COP26), di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Johnson sepakat meningkatkan kerja sama antar kedua negara.Terutama di bidang green economy. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menekankan pentingnya kerja sama pada investasi hijau dan teknologi sebagai kunci transisi green economy. Sementara PM Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris berinvestasi berupa kredit ekspor yang dapat digunakan untuk transisi green economy.

Baca juga : Leonardo DiCaprio Nongol Di KTT COP26, Warga Glasgow Heboh

Erick menuturkan, perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor energi, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)atau PLN, PT Pertamina (Persero) dan industri minerba (mineraldan batubara) harus bisa merespons tantangan tersebut. Sekaligus menjalankan transformasi energi bersih, serta mengurangi emisi karbon.

“Bagaimana pun, ini tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita. Dan juga sebagai peluang untuk melakukan transformasi ekonomi yang rendah karbon,” tutur Erick.

Baca juga : Perusahaan Keluarga Dominasi Ekonomi Dunia

Apalagi, menurutnya, transformasi yang mengusung ekonomi hijau nantinya akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan seluruh masyarakat. Antara lain, udara yang lebih bersih dan berkurangnya ancaman bencana hidrometeorologi akibat terjadinya perubahan iklim.

Jika sektor usaha BUMN sejak dini sudah memulai program dekarbonisasi pada lini bisnisnya, lanjut Erick, maka beberapa tahun ke depan akan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.