Dark/Light Mode

Monopoli Tol Laut Dilawan Pake Gojek

Minggu, 3 November 2019 23:57 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek kereta Bandara Adi Soemarmo, Solo, Minggu (3/11). Foto: Humas Kemenhub
Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek kereta Bandara Adi Soemarmo, Solo, Minggu (3/11). Foto: Humas Kemenhub

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku geram dengan praktik monopoli yang terjadi di tol laut. BKS-sapaan akrab Budi Karya mengaku tak segan-segan akan memberantasnya.

"Monopoli itu terjadi di dua kabupaten  terutama di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, Maluku," katanya saat mengunjungi proyek stasiun kereta di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Minggu (3/11).

Mantan Dirut Angkasa Pura ll ini mengungkapkan, modus monopoli di tol laut salah satunya ada perusahaan yang mengumpulkan barang-barang untuk kemudian dikirimkan ke luar pulau. Hingga saat ini perusahaan tersebut tidak ada pesaingnya sehingga terkesan semaunya sendiri dalam menetapkan tarif.

Baca juga : Telusuri Dugaan Monopoli Tol Laut, Kemenhub Evaluasi Kuota Muatan Bersama Stakeholder dan Shipper

Untuk menghindari hal itu tidak terjadi lagi maka ke depan akan dikerjasamakan dengan Gojek.

"Kita ketahui bahwa Gojek punya armada yang banyak untuk logistik. Mereka akan menangani ini. Kalau bisa ditangani ini adalah suatu usaha yang besar sekali karena barang yang diangkat oleh tol laut itu kurang lebih Rp 30 triliun," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, dirinya mengaku sudah melakukan pembicaraan awal terkait kerjasama dengan Gojek.

Baca juga : Tingkatkan Layanan Tol Laut, Kemenhub Gandeng Gojek

"Yang pasti kalau itu (pengiriman) dilakukan oleh instansi yang memang punya sarana yang bagus pasti harganya lebih kompetitif," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengakui kerjasama bareng Gojek dalam rangka digitalisasi pelayanan dengan aplikasi berbasis digital. 

Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pemesanan kontainer. Dengan begitu, pemesanan kontainer dapat dilakukan secara transparan dan dapat membagi muatan secara adil kepada pengirim (shipper) yang ada di daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan (3TP).[KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.