Dark/Light Mode
Sebelumnya
Ini semua pertanda bahwa urusan suksesi adalah urusan kontemporer duniawi, yang dapat dilakukan dan dipilih sendiri oleh masyarakat dan umat berdasarkan kebutuhan obyektifnya.
Islam hanya menggariskan musyawarah, sebagai jalur terbaik dalam menyelesaikan segala hal.
Tidak memadainya ayat-ayat Al-Qur’an membicarakan soal hidup kemasyarakatan umat, termasuk politik suksesi, menurut Prof. Harun Nasution, itu banyak hikmahnya.
Dia antaranya, masyarakat selalu dinamis dan senantiasa mengalami perubahan dan berkembang mengikuti peredaran zaman.
Jika peraturan dan hukum absolut yang mengatur masarakat berjumlah banyak lagi terperinci, maka dinamika masyarakat yang diatur oleh sistem peraturan dan hukum absolut tentu akan menjadi terikat. Dengan lain kata, perkembangan masyarakat akan menjadi terhambat.
Dinamika masyarakat menghendaki, agar ayat-ayat yang mengatur masyarakat jumlahnya sedikit. Supaya lebih supel mengadaptasikan diri dengan zaman.
Di sinilah terletak hikmah mengapa ayat-ayat Al-Qur’an tidak banyak membicarakan soal-soal hidup kemasyarakatan manusia.
Tuhan lebih banyak menyerahkan urusan kontemporernya kepada puncak-puncak pemikiran manusia, untuk mengaturnya. Tuhan cukup hanya memberikan pokok-pokok ajaran di dalam Al-Qur’an.
Pokok-pokok ajaran atau ajaran dasar inilah, yang nanti akan memandu kecerdasan lokal masyarakat, di dalam mengatur urusan keduniawiannya masing-masing.
Kita selalu berharap agar umat Islam tetap berpegang teguh terhadap ajaran dasar itu, di dalam menempuh suksesi kepemimpinan di seluruh lini kehidupan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.