Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (50)

Pejabat Tidak Boleh Kebal Kritik

Sabtu, 15 Juli 2023 05:40 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Sejalan dengan pernyataan nabi, Abu Bakar al-Shiddiq, khalifah pertama dalam sejarah Islam Ketika ia menyampaikan pidatu pembaiatannya menga­takan:  “Aku telah menjadi pemimpin kalian tetapi bukanlah aku yang terbaik di antara kalian. Jika aku berbuat baik ­maka bantulah aku, tetapi jika aku melakukan kesalahan maka luruskan dan nasehatilah aku”.

Baca juga : Rusli Effendi: Kami Berharap KIB Dalam Satu Barisan

Peristiwa lain Ketika Umar bin Khattab menjadi pemimpin lalu ada seorang yang berkata kepadanya: Bertakwalah kamu wahai amirul mukminin kepada Allah, seketika itu ada sahabat mengatakan kepada orang tersebut: Berani­nya kamu mengatakan hal itu kepada amirul mukminin. Umar bin Khattab mengatakan kepadanya: Biarkan saja ia mengatakan apa yang ia mau. Lalu Umar pun mengatakan kepada semuanya: “Tidak ada kebaikan yang kamu miliki jika ada sesuatu tetapi engkau tidak mengatakannya, dan tidak ada kebaikan yang kami miliki jika kami tidak mau mendengar apa yang kalian katakana”.

Baca juga : Jangan Mengkultuskan Pejabat

Menurut Ibn Hazm, Jihad yang paling baik adalah nase­hat yang disampaikan kepada pemimpin yang zalim. Ia menga­takan, seorang pemimpin memang wajib ditaati selama ia memimpin dengan berpijak kepada nilai-nilai kepatutan yakni al-Qur’an dan hadis.

Baca juga : Jangan Menjadi Golput

Akan tetapi jika ia melen­ceng dari nilai-nilai kepatutan dan itu tidak mungkin dapat dicbaegah kecuali diberhentikan ­maka ia pun harus diberhentikan dan diganti dengan pemimpin yang lain. Semua itu dilakukan karena pada prinsipnya seorang pemimpin dalam Islam bukanlah manusia yang terpelihara dari kesalahan (ma’sum) tetapi ia adalah manusia biasa sehingga ia pun tidak luput dari kesalahan dan tanggung jawab.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.