Dark/Light Mode

Mewaspadai Cyber Peretas Mengganggu Pemilu 2024

Senin, 27 November 2023 06:19 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

 Sebelumnya 
Dengan memahami dan mengantisipasi potensi ancaman ini secara holistik, Pemilu 2024 dapat dijalankan dengan lebih aman, transparan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demo­krasi yang menjunjung tinggi kea­dilan dan kebenaran.

Bersamaan pula harus ditumbuhkan kesadaran masyarakat tentang ancaman cyber. Hal ini merupakan aspek kritis dalam menjaga keamanan dan inte­gritas Pemilu. Pemahaman yang baik tentang potensi risiko cyber, membantu menciptakan masyarakat yang lebih waspada dan siap menghadapi ancaman tersebut.

Kampanye edukasi publik yang merinci berbagai metode serangan cyber, seperti phishing dan malware, dapat memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat tentang cara melin­dungi diri mereka secara online. Dengan mengetahui gejala serangan, seperti pesan phishing atau aktivitas mencurigakan pada situs web pemilu, masyarakat dapat berperan sebagai mata dan telinga tambahan dalam mendeteksi dan melaporkan potensi ancaman.

Baca juga : Pemilu 2024 Dalam Perspektif Geopolitik Indonesia

Kampanye sosialisasi dan di­seminasi informasi yang efektif, juga harus ditingkatkan untuk memastikan pesan-pesan ini sampai kepada semua lapisan masyarakat. Dan pendidikan tentang praktik keamanan cyber pun sangat penting. Masyarakat ­perlu diberikan informasi tentang cara membuat kata sandi yang kuat, menghindari membagikan informasi pribadi secara tidak perlu, dan memperbarui perangkat lunak secara teratur. Dengan membangun pengetahuan ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan data pribadi mereka dan, secara luas, mendukung keamanan Pemilu.

Dengan demikian keterlibatan sektor pendidikan dalam meningkatkan literasi digital dan keamanan cyber juga sangat diperlukan. Pendidikan formal dan informal dapat memainkan peran besar dalam menciptakan budaya keamanan cyber yang kuat. Memasukkan materi keamanan cyber ke dalam kurikulum pendidikan, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi ancaman siber.

Kesadaran masyarakat juga dapat ditingkatkan melalui kampanye kesadaran media sosial. Dengan meningkatnya penetrasi media sosial, penting untuk memberikan informasi kea­manan cyber melalui platform ini. Masyarakat dapat dilibatkan untuk menyebarkan informasi yang benar dan terpercaya, sekaligus menjadi penjaga bersama untuk mendeteksi dan melaporkan disinformasi atau serangan siber yang mungkin muncul melalui media sosial.

Baca juga : Arah Percaturan Geopolitik Global Dalam Ketahanan Kepemimpinan Nasional Indonesia

Partisipasi aktif masyarakat dalam program pelatihan keamanan cyber dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Dengan memberikan pelatihan langsung tentang pengenalan serangan siber dan praktik keamanan yang baik, masyarakat dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap serangan ­cyber. Program pelatihan ini dapat melibatkan kelompok-kelompok seperti mahasiswa, pekerja, dan komunitas lokal.

Penting untuk menciptakan platform interaktif yang memungkinkan masyarakat berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka tentang keamanan cyber. Forum diskusi online, webinar, atau pertemuan masyarakat dapat menjadi sarana untuk bertukar informasi dan tips keamanan, membangun komunitas yang kuat yang dapat saling mendukung dan melindungi satu sama lain dari ancaman siber.

Dengan melibatkan masya­rakat secara aktif dalam men­definisikan dan memitigasi risiko, kita dapat membangun fondasi yang kokoh untuk melindungi proses demokratis dari ancaman siber. Kesadaran masyarakat tentang ancaman cyber, karuan saja menjadi elemen ­krusial dalam menjaga keamanan Pemilu. Masyarakat yang teredukasi tentang modus operandi cyber peretas, praktik keamanan yang baik, dan cara mengenali serta melaporkan tanda-tanda serangan dapat berperan sebagai penjaga terdepan dalam menjaga integritas proses demokratis.

Baca juga : SIM Keliling Jakarta Kamis 16 November, Cek Di Sini Lokasinya

Dengan terus meningkatkan kesadaran ini, kita dapat membangun lingkungan yang lebih aman, mengurangi risiko manipulasi informasi, dan menjaga keberlangsungan Pemilu dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan partisipasi masyarakat.

Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, adalah ­mantan Gubernur ­Lemhannas RI dan mantan ­Direktur ­Jenderal Sosial Politik ­Depdagri RI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.