Dark/Light Mode

Waspada Kasus DBD Rawan Melonjak

354 Warga Jakarta Tepar Digigit Nyamuk

Selasa, 22 Februari 2022 09:00 WIB
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di Permukiman warga di Gandaria, Jakarta Timur, Jumat (14/1/2022). Pengasapan yang dilakukan Puskesmas Pasar Rebo tersebut untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti guna mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kawasan permukiman. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha z).
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di Permukiman warga di Gandaria, Jakarta Timur, Jumat (14/1/2022). Pengasapan yang dilakukan Puskesmas Pasar Rebo tersebut untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti guna mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kawasan permukiman. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha z).

 Sebelumnya 
Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menyebut ada ratusan warganya terinfeksi DBD. Karena itu, dia menginstruksikan jajarannya dan masyarakat mewaspadai kasus DBD. “Bukan hanya Covid-19, tapi juga ada DBD dan ini harus diwaspadai,” kata Ali di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.

Ali mengatakan, antisipasi yang harus dilakukan adalah meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Serta, gerakan menguras, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas (3M). Hal tersebut merupakan cara ampuh untuk mencegah penyakit DBD yang bisa mematikan. “DBD harus diwaspadai dengan cara meningkatkan penerapan PHBS dan 3M,” kata dia.

Baca juga : Kasus Covid Melonjak, RSUI Depok Tambah Tempat Tidur

Data Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menyebutkan, dari Januari hingga Februari 2022 tercatat ada 121 kasus DBD. Rinciannya, 105 kasus terjadi pada Januari dan 16 kasus pada Februari. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Arief Wahyudi mengingatkan nyamuk yang menyebabkan DBD sangat berpotensi berkembang biak saat musim penghujan.

Arief meminta, masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan satu rumah satu jumantik. “Tak cuma di rumah, tempattempat umum juga (pencegahan harus dilakukan),” ingatnya.

Baca juga : Kabel Udara Di Jakarta Semakin Semrawut Tuh

Suka Warna Merah

Berdasarkan studi terbaru dari University of Washington, ada beberapa warna yang terlihat lebih menarik bagi nyamuk Aedes Aegypti, virus Zika, dan chikungunya yang mematikan. Penelitian dilakukan dengan mengamati nyamuk berperilaku dengan berbagai aroma dan isyarat visual.

Baca juga : Waspada Kenaikan Harga Minyak Mentah, Rupiah Rontok

Akhirnya para ilmuwan mengidentifikasi warna pakaian mana yang memikat lebih banyak nyamuk. Dari hasil studi penelitian yang dipublikasikan melalui jurnal Nature Communications itu, warna-warna yang menarik minat nyamuk adalah merah, oranye, hitam, dan cyan (warna biru kehijauan salah satu subtraktif primer dengan warna merah).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.