Dark/Light Mode

Buka Opsi Gandeng Swasta Sediakan Air Bersih

PAM Jaya Cegah Jakarta Tenggelam

Rabu, 10 Agustus 2022 07:30 WIB
Penyediaan air bersih di Jakarta. (Foto: Pemprov DKI Jakarta).
Penyediaan air bersih di Jakarta. (Foto: Pemprov DKI Jakarta).

 Sebelumnya 
“Cakupan pelayanan baru sampai sekitar 64 persen. Sementara, target cakupan pelayanan 100 persen pada 2030. Maka itu, program pengembangan SPAM di Jakarta sangat dibutuhkan,” jelas Afan.

Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis Air Tanah dan Air Baku dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Feriyanto Pawenrusi menjelaskan, defisit air yang terjadi di wilayah sungai Pulau Jawa akan mengancam pertumbuhan ekonomi dan tingkat pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Menurutnya, berdasarkan hasil analisis dampak ekonomi terhadap berbagai skenario penyediaan tampungan air, Bank Dunia telah merekomendasikan agar Indonesia menambah kapasitas tampungan air 50 miliar meter kubik tahun 2030. Ini dilakukan untuk menjamin pertumbuhan PDB nasional.

Baca juga : PAM Jaya Buka Opsi Libatkan Swasta Kelola Air Bersih Ibu Kota

Genjot SPAM

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengakui, cakupan layanan air bersih perpipaan belum menjangkau seluruh wilayah Jakarta. Baru pada 2030, sambungan perpipaan bisa dinikmati 100 persen warga.

“Ada beberapa strategi yang akan dilakukan PAM Jaya. Salah satunya menambah air baku yang bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Jakarta. Kita mengenal dengan istilah SPAM,” kata Arief.

Baca juga : DKI Gandeng Swasta Membangun Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Menurutnya, karena layanan PAM Jaya belum maksimal, banyak warga masih mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Namun, kondisi itu sangat dilematis karena penyedotan air tanah secara masif berpotensi menyebabkan penurunan muka tanah. Jika tidak dicegah, Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050. Kondisi ini menjadi tantangan PAM Jaya.

“Di Jakarta, isu tentang air minum memang masih tinggi. Antara lain, pengambilan dan penggunaan air tanah,” katanya.

Baca juga : PrismaLink Siapkan Ragam Pilihan Pembayaran Wakaf

Diungkap Arief, 90 persen wilayah Jakarta, khususnya di bagian utara diprediksi tenggelam pada 2050 jika masalah penggunaan air tanah tidak segera diselesaikan.

Selain itu, ada beberapa isu yang juga menjadi salah satu tantangan PAM Jaya. Yaitu, penurunan muka tanah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.