Dark/Light Mode

PSBB Transisi dan Ketat Selisih 3 Hari

Kok Ada Kekosongan Hukum Begitu Ya...

Jumat, 11 September 2020 06:13 WIB
Ilustrasi Operasi Tertib Masker oleh Satpol PP DKI di Jl. Margasatwa Raya, Cilandak, Jakarta Selatan (Foto: Satpol PP DKI)
Ilustrasi Operasi Tertib Masker oleh Satpol PP DKI di Jl. Margasatwa Raya, Cilandak, Jakarta Selatan (Foto: Satpol PP DKI)

 Sebelumnya 
Hal sama disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani. Menurutnya, menarik rem darurat adalah kebijakan yang tepat seperti diinginkan oleh dewan kepada eksekutif. Zita menuturkan, perkembangan kasus Corona di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi, saat ini daya tampung rumah sakit bagi pasien corona sudah mulai penuh.

“Ke depannya saya berharap kita maksimalkan Pergub penanggulangan Covid-19 yang ada. Jangan hanya jadi aturan di atas kertas saja. Ini butuh kerja sama dari seluruh pemilik otoritas,” ujarnya.

Dia menambahkan, masyarakat harus mulai beradaptasi kembali dengam kondisi PSBB awal. Sebab, kondisi Jakarta saat ini lebih berbahaya dibandingkan dengan kondisi awal Corona. “Kalau saat ini kita gencar dengan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan), saya rasa sudah saatnya kita gencarkan kembali dengan stay at home, agar semua berdiam diri melakukan aktivitas di rumah kembali,” bebernya.

Baca juga : Mas Nadiem Tak Ada Yang Bela

Zita juga mengingatkan, agar dalam PSBB kali ini, Pemprov DKI tidak lupa dengan kebutuhan warga, agar mereka tidak keluar rumah. “Terlebih lagi untuk tenaga kesehatan yang sangat memprihatinkan, Karena mereka yang bekerja di garda terdepan, harus betul-betul terjamin kebutuhannya,” harap Zita.

Tepat Ganjil Genap Dicbut

Dengan kembalinya ke PSBB ketat, pencabutan kebijakan ga jil genap dinilai tepat. “Tepat kalau kebijakan ganjil genap tidak diberlakukan,” kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth.

Baca juga : Pembangunan Daerah Jangan Cuma Bergantung Sama APBD

Dia mengungkapkan, transportasi umum berpotensi menjadi salah satu penyumbang terbesar penyebaran Covid-19. Hal itu berdasarkan temuan dari Satgas Covid-19. Banyak pekerja Klaster perkantoran terpapar pada saat di kendaraan umum.

Makanya sudah tepat jika kebijakan ganjil genap dicabut. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, penerapan kembali PSBB di Jakarta, sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan.

Menurut Dasco, keputusan menerapkan kembali PSBB karena melihat situasi dan perkembangan penyebaran virus Corona di DKI Jakarta. “Angkanya melonjak sehingga diputuskan dikembalikan ke PSBB awal,” kata politisi Partai Gerindra ini. [RMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.