Dark/Light Mode

Bangun Persaudaraan & Kemanusiaan

Majelis Hukama Al-Muslimin Buka Kantor Cabang Di Indonesia

Kamis, 16 Desember 2021 20:32 WIB
Badan independen lintas negara yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) meresmikan kantor cabang di Indonesia, Rabu (16/12). (Foto: Ist)
Badan independen lintas negara yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) meresmikan kantor cabang di Indonesia, Rabu (16/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan independen lintas negara yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) meresmikan kantor cabang di Indonesia.

Acara peresmian dibuka oleh Sekjen MHM Sultan Al-Remeithi dan dihadiri langsung oleh anggota MHM wakil Indonesia Muhammad Quraish Shihab, Anggota Komite Eksekutif MHM TGB M Zainul Majdi dan Menteri Agama (2014–2019) Lukman Hakim Saifuddin.

Selain itu, hadir pula, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Ketua MUI KH. Cholil Nafis, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Oman Fathurahman, dai milenial Husein Jakfar Al-Hadar, dan delegasi dari MHM yang datang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Dalam sambutannya, Prof. Muhammad Quraish Shihab yang merupakan anggota juga salah satu dewan pendiri Majelis Hukama Al-Muslimin menjelaskan makna Majelis Hukama Al Muslimin.

"Pertama, dari kata majelis yang berarti tempat duduk yang singkat. Kita tidak ingin duduk lama, sebab kita ingin segera berdiri dan bergerak mencari solusi atas persoalan umat beragama di berbagai negara," kata Prof. Quraish Shihab dalam keterangan persnya Jakarta, Rabu (15/12).

Kedua, dari kata Hukama, yang merupakan bentuk jamak dari kata Hakim yang berarti orang bijak. Prof. Quraish Shihab menjelaskan, kata Hukama bukan merepresentasikan bahwa anggota majelis yang dipimpin Imam Besar Al-Azhar, Ahmad Al-Tayeb, itu sebagai kumpulan orang-orang bijak, tapi mewakili tujuan dan misi majelis itu, yaitu untuk melahirkan hikmah, baik berbentuk amal ilmiah maupun ilmu amaliah.

Baca juga : Rebutan Perhatian, AS Dan Rusia Kirim Petingginya Ke Indonesia

"Kami tidak mengklaim bahwa kami hukama, karena jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris, hukuma adalah elders, dan saya tidak mengartikan elders dalam arti orang bijak atau senior, tapi adalah orang tua yang umumnya diatas 60 tahun, yang memerlukan anak-anak muda untuk bergerak dan menyebarkan ilmu-ilmu keagamaan dengan lebih luas lagi,” kata dia.

Selanjutnya, kata Al-Muslimin yang dimaknai sebagai orang-orang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Yang dimaksud Muslimin adalah semua pengikut Nabi Muhammad SAW yang memahami tuntunan-tuntutan agama. Karena itu, dalam pandangan majelis, mereka yang berdosa pun itu tetap dinamai muslim selama mengucapkan kalimat syahadat.

"Dan karena itu pula majelis ini menghimpun beraneka ragam madzhab," terang Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia ini.

Pada kesempatan ini, Prof Quraish membeberkan bahwa majelis ini bukan hanya fokus menyelesaikan persoalan umat Muslim, namun juga untum umat beragama secara umum. Quraish mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib, bahwa tali persaudaraan bukan hanya dapat dijalin antar sesama Muslim tapi juga antar sesama umat beragama.

"Ini adalah misi mejelis karena kami tidak ingin membedakan sesama muslim dan kami tidak ingin membedakan Muslim dengan penganut agama selain Islam, semua yang percaya akan (adanya) tuhan maka dianggap sebagai saudara," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MHM, Dr. Sultan Faisal Al-Remeithi dari Uni Emirat Arab menyambut baik dibukanya kantor virtual MHM di Indonesia.

Baca juga : Oxygen.id Hadirkan Cloud Gaming Terbaik Dunia Di Indonesia

"Ini bagian upaya kami untuk terus membangun kerjasama dalam menguatkan koeksistensi, harmoni, dan persaudaraan manusia," ujarnya Al-Remeithi tiba di Indonesia pada 11 Desember 2021.

Selama di Indonesia, Al-Remeithi bertemu dengan Wapres RI KH. Ma’ruf Amin, sejumlah tokoh agama, termasuk menyapa masyarakat Indonesia dalam gelaran Indonesia International Book Fair (IIBF) 2021.

"Saya sangat mengagumi kehidupan masyarakat Indonesia yang dikenal sangat religius dan toleran. Saya merasakan semangat persaudaraan di antara mereka," ujar dia.

Menurut Al-Remeithi, Indonesia memiliki pengalaman dalam merawat kehidupan yang harmonis dan penuh toleransi.

"Saya yakin banyak sekali orang di luar sana, termasuk di dunia Arab, yang belum tahu keindahan di Indonesia dalam kehidupan beragama dan lainnya. Ini yang harus lebih disosialisasikan. Persaudaraan dan kerukunan umat beragama di Indonesia bisa jadi contoh dunia," lanjutnya.

Sementara itu, pendiri sekaligus pembina MHM cabang Indonesia TGB Dr. M. Zainul Majdi, MA mengatakan, kantor virtual yang baru diresmikan ini bertugas dan bertanggung jawab dalam diseminasi program dan kegiatan MHM dalam konteks kehidupan beragama di Indonesia.

Baca juga : PPLI Hadirkan Insinerator Terbesar Di Indonesia

Menurutnya, kantor cabang ini hadir untuk ikut mengenalkan pemikiran tokoh agama dan praktik keberagamaan masyarakat Indonesia pada dunia. Ia ingin praktik keberagamaan di Indonesia yang rukun dan harmoni, serta pemikiran-pemikiran brilian para tokohnya bisa lebih dikenal dunia, khususnya di negara-negara berpenduduk muslim. "Sehingga, Indonesia bisa menjadi model tentang harmoni dalam keberagaman serta persaudaraan kemanusiaan," sambungnya.

Untuk tujuan itu, lanjut TGB, pihaknya akan melakukan sejumlah program, antara lain: penerjemahan karya-karya tokoh Indonesia yang relevan dengan tujuan MHM ke dalam Bahasa Arab atau Inggris, serta mempublikasikannya agar bisa menjadi bahan bacaan masyarakat global.

"Kita juga akan melakukan riset, kajian, dan seminar terkait penguatan pemahamaan keagamaan yang moderat dalam konteks kehidupan di Indonesia dan global," jelasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.