Dark/Light Mode

Puncak Kasus Omicron Diprediksi Maret

Husnudzon Saja, Semoga Covid-19 Melandai Saat Ramadan Dan Lebaran

Kamis, 10 Februari 2022 08:00 WIB
Ilustrasi. (Foto Shutterstock).
Ilustrasi. (Foto Shutterstock).

RM.id  Rakyat Merdeka - Puncak kasus Covid-19 varian Omicron diprediksi terjadi akhir Februari atau awal Maret 2022. Artinya, bisa jadi kasus Covid akan melandai saat Ramadan dan Lebaran (April-Mei).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi tidak membantah kasus Covid-19 akan semakin melandai menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini. “Insya Allah,” ujarnya, Rabu (9/2).

Nadia mengatakan, hal ini sejalan dengan pola gelombang kasus Omicron di berbagai negara di dunia. Rata-rata mencapai puncak kasus adalah 35-42 hari dari kasus pertama terdeteksi.

Baca juga : Yang Jalani Isoman Wajib Punya Kamar Dan Toilet Sendiri

“Kalau kita lihat puncak awal Maret dan nanti kasus turun cepat. Kan polanya Omicron begitu,” tuturnya.

Menurut Nadia, ada 2 kunci utama yang bisa dilakukan untuk mewujudkan kondisi pandemi lebih aman saat Ramadan dan Lebaran. Yaitu, gabungan percepatan vaksinasi dan protokol kesehatan (prokes).

“Kita bisa pada kondisi bulan September awal sampai Desember 2021,” katanya.

Baca juga : Siaga Covid Jangan Kendor

Saat ini, kasus Covid-19 masih di angka puluhan ribu sehari. Namun, kasus di Jakarta dalam 2 hari terakhir menurun, sempat 15 ribu lalu turun jadi 10 ribu. Pola ini akan terus dipantau oleh Pemerintah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito berharap, lonjakan penularan Covid yang terjadi saat ini bisa segera melandai sebelum periode Ramadan dan Idul Fitri. Target tersebut hanya bisa dicapai bila masyarakat kembali memaksimalkan upaya pencegahan penularan Covid-19.

“Masyarakat perlu proaktif melakukan tes usap baik antigen maupun PCRbila melakukan kontak dengan orang positif Covid-19,” katanya.

Baca juga : Kasus Korupsi Jasindo, Bos PT Ayodya Multi Sarana Divonis 4 Tahun Penjara

Selain itu, lanjut Wiku, masyarakat juga perlu menggunakan aplikasi PeduliLindungi jika memasuki area publik. Di masa penularan tinggi, sikap hati-hati harus terus ditumbuhkan.

Wiku mengatakan, kasus positif dalam sepekan terakhir telah melampaui jumlah kasus mingguan pada masa puncak penularan Covid-19 gelombang pertama yang mencapai 88.000 kasus seminggu. Dalam catatannya, jumlah kasus positif dalam sepekan terakhir mencapai 170.000 kasus.

Bahkan, kata Wiku, lonjakan kasus pada gelombang Covid-19 kali ini juga 2,5 kali lebih cepat dibandingkan puncak gelombang kedua yang terjadi Juli tahun lalu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.