Dark/Light Mode

Tolak Amandemen UUD

PDIP Tidak Omdo

Minggu, 3 April 2022 06:37 WIB
Ilustrasi Amandemen UUD. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi Amandemen UUD. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menegaskan, partainya menolak amandemen konstitusi. Kata dia, keputusan PDIP sudah final, yakni mendukung pemilu digelar pada 14 Februari 2024.

“Kami tidak akan menjilat ludah kita sendiri,” tegas Hasto.

Serupa disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Kata dia partainya memang mendorong amendemen UUD 1945, namun perubahan hanya PPHN. Ketua DPR itu tak ingin sikap partainya dikaitkan dengan perpanjangan masa jabatan presiden. PDIP tak akan tergiur jika ada pihak-pihak yang menawarkan barter dukungan amendemen soal PPHN, dengan perpanjangan masa jabatan presiden.

Baca juga : PKS Dan Banteng Sejalan

“Untuk bangsa dan negara, konsensus itu tidak bisa kemudian dibarter begitu saja karena ini beda sekali urusan masa depan bangsa plus untuk satunya lagi penundaan kekuasaan,” tekan Puan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah mengapresiasi konsistensi PDIP menolak wacana amandemen UUD terkait Pemilu dan periode jabatan presiden. “Di luar adanya motif politik, sejauh ini pada PDIP harapan publik terkait konstitusi bisa terwujud,” jelas Dedi.

Dia bilang, PDIP menjadi satu-satunya parpol yang tidak cuma kuat di Senayan, tapi juga punya kader loyal di tingkat akar rumput.

Baca juga : Hoaks Mega Meninggal Beredar Lagi, PDIP Naik Pitam

“PDIP tidak akan diuntungkan secara politik jika menyetujui agenda amandemen, pun sebaliknya PDIP masih mungkin semakin kuat jika konsisten menolak,” terang pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI), Bawono Kumoro berharap sikap PDIP cs ini, benar-benar konsisten. Jangan sampai, PDIP yang awalnya menolak amandemen, tiba-tiba berubah di tengah jalan. Menurutnya, penolakan PDIP ditambah Gerindra dan parpol lain, membuat wacana amandemen tidak memenuhi persyaratan secara politik.

“Hal ini penting untuk menjaga agar partai-partai politik kontra wacana penundaan pemilu 2024 kelak tidak masuk angin,” pungkasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.